Abstrak


Hubungan Preeklamsia pada Ibu Hamil dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Diaz Alifarizki Zuvarcan - G0020073 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan dengan trias gejala meliputi tekanan darah tinggi, proteinuria, dan pembengkakan jaringan serta adanya konvulsi hingga koma. Preeklamsia pada ibu hamil dapat menyebabkan terganggunya pasokan nutrisi dan oksigen ke janin yang dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan janin (intrauterine growth restriction). Dalam beberapa penelitian terdahulu yang serupa, terdapat variasi hasil yang berbeda yang dapat disebabkan oleh multifaktorial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia pada ibu hamil dan bayi berat badan lahir rendah dengan mengikutsertakan faktor perancu ke dalam penelitian.

Metode: Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi dengan pendekatan kasus-kontrol (case-control) retrospektif. Subjek penelitian ini adalah pasien bayi yang lahir di RSUD Dr. Moewardi. Data diperoleh dari rekam medis pasien bayi dan ibu. Penelitian menggunakan 120 sampel yang tercatat pada rekam medis sejak Januari hingga Desember 2022. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Regresi Logistik pada software SPSS.

Hasil: Pada hasil uji Chi-Square didapatkan preeklamsia dengan p-value sebesar 0,000 dan OR 6,956. Sedangkan pada hasil uji Regresi Logistik didapatkan preeklamsia dengan p-value sebesar 0,000 dan OR 7,748 (95% CI 2,766-21,705). Selain itu, terdapat variabel perancu usia gestasi dengan p-value sebesar 0,000 dan OR 18.470.

Simpulan: Preeklamsia pada ibu hamil berhubungan signifikan dan meningkatkan risiko 7,8 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Usia gestasi sebagai variabel perancu berhubungan signifikan dan meningkatkan risiko 18 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah