Abstrak


Analisis Nilai Tambah Usaha Kacang Mete pada UMKM di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Dwi Purnamasari - H0819044 - Fak. Pertanian

Kacang mete adalah salah satu produk olahan kacang (nut) yang berasal dari pengolahan biji jambu mete. Menurut BPS (2018), Kabupaten Wonogiri merupakan kabupaten dengan produksi jambu mete terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah. Melimpahnya komoditas jambu mete mendorong masyarakat sekitar untuk memanfaatkan menjadi peluang usaha dengan mendirikan UMKM kacang mete.  Ketersediaan bahan baku gelondong mete di Wonogiri menjadi keunggulan tersendiri. Proses pengolahan biji jambu mete menjadi kacang mete merupakan usaha yang mampu memberikan nilai tambah serta keuntungan yang lebih besar jika dibanding tanpa proses pengolahan. Kecamatan Jatisrono menjadi kecamatan dengan jumlah UMKM kacang mete terbanyak di Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengkaji besarnya biaya, penerimaan, laba, efisiensi usaha, serta nilai tambah dari usaha pengolahan gelondong mete menjadi kacang mete goreng oleh UMKM kacang mete di Kecamatan Jatisrono.

Metode dasar penelitian yaitu metode analisis deskriptif. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja atau purposive yaitu di Kecamatan Jatisrono. Penentuan sampel dengan metode proportional random sampling dengan 30 UMKM kacang mete yang tersebar pada 3 desa yaitu Desa Gondangsari, Desa Tanjungsari, dan Desa Sambirejo. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan yaitu (1) Analisis Biaya; (2) Analisis Penerimaan; (3) Analisis Keuntungan; (4) Analisis Efisiensi Usaha R/C Rasio; (5) Analisis Nilai Tambah Metode Hayami.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total pada UMKM kacang mete di Kecamatan Jatisrono yaitu Rp. 24.856.591,00 per bulan. Rata-rata penerimaan yang diterima yaitu Rp. 30.722.500,00 per bulan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 5.865.908,00 per bulan. Nilai R/C rasio yaitu 1,24 artinya usaha menguntungkan dan sudah efisien. Nilai tambah UMKM kacang mete di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 2 yaitu nilai tambah kacang mete utuh dan nilai tambah kacang mete pecah. Nilai tambah kacang mete utuh yaitu  Rp. 6.228,00/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 19,16%. Nilai tambah kacang mete pecah yaitu Rp. 5.480,00/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 19,06%. Adapun nilai tambah rata-rata kacang mete yaitu Rp. 5.854,00/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 19,12%. Artinya nilai tambah dari pengolahan kacang mete masih tergolong sedang karena memiliki rasio nilai tambah 15%-40%. Nilai tambah sedang artinya UMKM kacang mete mengalami peningkatan nilai tambah yang relatif sedang untuk pengolahan gelondong mete menjadi kacang mete.