Abstrak


Persepsi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), auditor BKM, dan Fasilitator Kelurahan (FASKEL) terhadap expectation gap dalam program nasional pemberdayaan masyarakat (dalam isu tingkat independensi, keefektivan proses audit, dan opini audit)


Oleh :
Novita Cahyaningrum Pratiwi - F1307558 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi di antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Auditor BKM, dan Fasilitator kelurahan (Faskel) terhadap expectation gap dalam isu tingkat independensi, keefektivan proses audit, dan opini audit. Metode riset yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu melalui survei kuesioner yang telah disebarkan langsung kepada responden. Persepsi responden diukur dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner yang menggunakan ukuran interval dengan skala likert lima poin. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment. Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dan pengujian normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Analisis One Way ANOVA sebagai uji statistik parametik yang digunakan apabila data berdistribusi normal dan untuk data tidak berdistribusi normal menggunakan Kruskal Wallis sebagai alat uji statistik non parametik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, untuk isu tingkat independensi mempunyai nilai asymp. signifikansi 0,03 dan isu keefektivan proses audit mempunyai nilai asymp. signifikansi 0,036 yang menunjukkan nilai asymp. signifikansi kurang dari 0,05. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Auditor BKM, dan Fasilitator kelurahan (Faskel) terhadap expectation gap dalam isu tingkat independensi dan isu keefektivan proses audit. Untuk isu opini audit mempunyai nilai asymp. signifikansi sebesar 0,795 lebih dari 0,05 Dari hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Auditor BKM, dan Fasilitator kelurahan (Faskel) terhadap expectation gap dalam isu opini audit.