Abstrak


Hubungan Fear of Missing Out dan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Pengguna TikTok di Universitas Sebelas Maret Surakarta


Oleh :
Devinta Yudhanti - G0119027 - Fak. Psikologi

TikTok merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan terutama oleh kelompok usia 18-25 tahun yang merupakan usia rata-rata mahasiswa S-1 di Indonesia. Berbagai macam fitur menarik mendorong pengguna untuk selalu mengakses TikTok agar tetap update. Kecemasan untuk tetap mengakses Tiktok yang disebut fear of missing out, diketahui dapat mengganggu subjective well-being individu meliputi kepuasan hidup dan emosional individu. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa fear of missing out berasosiasi dengan subjective well-being pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of missing out dan subjective well-being pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan insidental sampling dengan total sampel 395 responden. Instrumen yang digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (SWLS), Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), dan Fear of Missing Out Scale (FoMOs) Teknik analisis data menggunakan Pearson’s Product Moment dengan bantuan SPSS 23 for Windows. Berdasarkan uji hipotesis, diketahui bahwa fear of missing out memiliki hubungan yang cenderung lemah dengan subjective well-being. Hal ini disimpulkan berdasarkan hubungan fear of missing out dengan masing-masing komponen subjective well-being yaitu aspek kognitif (r=-0,068; Sig.>0,05), afek positif (r=0,061; Sig.>0,05), afek negatif`(r=0,354; Sig.<0 r=-0,216;>

Kata kunci : fear of missing out, subjective well-being, mahasiswa, TikTok.