Abstrak
Perbedaan adversity quotient dan perilaku prososial antara petani dan nelayan di desa Paciran Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
Oleh :
Jefri Firmansyah - G0105033 - Fak. Kedokteran
Lingkungan dan sumber daya yang bersifat open access atau close access
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap individu yang mendiami lingkungan
serta berhadapan pada sumber daya tersebut. Hal ini terkait dengan adversity
quotient dan perilaku prososial individu, bagaimana seseorang melakukan
adaptasi terhadap lingkungan di mana individu tersebut tinggal. Individu yang
memiliki adversity quotient dan perilaku prososial yang baik akan mampu dan
mudah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Faktor tinggi
rendahnya adversity quotient dan perilaku prososial yang dimiliki oleh setiap
individu khususnya para petani dan nelayan berperan penting dalam keberhasilan
mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
adversity quotient dan perilaku prososial antara masyarakat petani dan nelayan,
serta mengetahui tingkat adversity quotient dan perilaku prososial antara
masyarakat petani dan nelayan.
Subjek penelitian ini adalah petani dan nelayan di desa Paciran, kecamatan
Paciran, kabupaten Lamongan yang berjumlah 60 orang. Mengingat banyaknya
populasi, maka penelitian ini menggunakan purposive non random sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji t (independent sample t-test)
dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16.
Berdasarkan analisis data, untuk adversity quotient diperoleh t hitung =
2.335 dan t tabel = 2,000 dengan p (sig) = 0, 399, oleh karena p > 0,05, maka kedua
varian populasi sama. Nilai t hitung > t tabel yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikan adversity quotient antara petani dan nelayan. Sedangkan untuk perilaku
prososial diperoleh t hitung = 2.172 dan t tabel = 2,000 dengan p (sig) = 0, 459, oleh
karena p > 0,05, maka kedua varian populasi sama. Nilai t hitung > t tabel yang berarti
terdapat perbedaan yang signifikan perilaku prososial antara petani dan nelayan.
Subjek dalam penelitian ini pada umumnya memiliki adversity quotient yang
tinggi, untuk petani mean empirik = 86,43 dan mean hipotetik = 72,5, sedangkan
nelayan mean empirik = 90,97 dan mean hipotetik = 72,5 dan memiliki perilaku
prososial yang tinggi, untuk petani mean empirik= 92,83 dan mean hipotetik = 80,
sedangkan untuk nelayan mean empirik = 98,63 dan mean hipotetik = 80.