Cabai rawit merupakan komoditas sayuran penting yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Osmopriming merupakan salah satu teknik seed priming dengan merendam benih pada larutan osmotikum yang tinggi untuk meningkatkan kualitas biji. Salah satu larutan yang digunakan untuk osmopriming adalah larutan KCl.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh osmopriming KCl terhadap pertumbuhan benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.) pada cekaman salinitas.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan yaitu variasi osmopriming KCl (0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm ) dan variasi cekaman salinitas (NaCl 0 ppm, 1.000 ppm, dan 2.000 ppm). Cabai rawit berasal dari petani di Dusun Gatak, Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Biji di peroleh dari buah yang matang berwarna merah, umur + 3 bulan, dan beratnya pada rentang 3-4 g. Tahapan penelitian dimulai dengan perlakuan seed priming, dilanjutkan uji perkecambahan dan perlakuan cekaman salinitas pada media hidroponik. Penelitian menggunakan 3 ulangan. Parameter yang diamati meliputi persentase perkecambahan, panjang kecambah, tinggi tanaman, panjang akar, jumlah daun, luas daun, rasio tajuk-akar, berat basah tanaman, berat kering tanaman, kadar klorofil total, dan kadar prolin daun. Data kuantitatif dianalisis dengan uji ANOVA (Analysis of Variance) dan Duncan’s Multiple Range (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan osmopriming KCl berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman pada kondisi cekaman salinitas. Osmopriming KCl tidak berpengaruh nyata meningkatkan panjang akar, rasio tajuk-akar, kadar klorofil total, dan kadar prolin daun pada kondisi cekaman salinitas. Perlakuan KCl 50 ppm memberikan hasil yang optimal terhadap tinggi tanaman cabai rawit pada kondisi cekaman salinitas 1000 ppm.
