Abstrak


PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK DI KELAS X IPS 4 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Oleh :
Dhea Berliana Kinasih - K3215017 - Fak. KIP

Dhea Berliana Kinasih. K3215017. PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK DI KELAS X IPS 4 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar bentuk pada kelas X IPS 4 semester genap SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2019/2020. 2) Untuk mengetahui faktor penghambat pada proses pembelajaran menggambar bentuk pada kelas X IPS 4 semester genap SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2019/2020.

Penelitian ini menggunakan pedekatan dreskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data diuji keabsahanya dengan cara triangulasi sumber dan review informan. Data dianalisis menggunakan teknik dianalisis alir dengan prosedur reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Proses pembelajaran menggambar bentuk media arang dilaksanakan mencakup komponen pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode/model, media, dan evaluasi. Tujuan pembelajaran telah disampaikan secara jelas dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan berkaitan dengan konsep seni rupa, dasar seni rupa, prinsip seni rupa, media seni rupa, teknik menggambar, dan prosedur menggambar. Dalam pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran scientific learning dengan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan praktek penugasan. Media pembelajaran yang digunakan guru adalah LCD, laptop, smartphone, ppt, dan video. Dari segi evalasi, karya siswa dievaluasi berdasar beberapa aspek yang meliputi proporsi, komposisi, kemiripan, gelap terang, teknik, dan finishing. 2) Hambatan dalam proses pembelajaran bersumber dari siswa, guru, dan sekolah. Hambatan siswa lebih pada motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan manajemen waktu. Demikian juga guru, manajemen waktu juga menjadi hambatan ditambah ketegasan dan kreativitas guru dalam mengelola kelas kurang. Dari segi sekolah, hambatan berkaitan dengan fasilitas sekolah dalam menunjang proses pembelajaran. Kurangnya fasilitas seni rupa mengakibatkan siswa dan guru memanfaatkan kelas sebagai studio. Siswa juga harus membawa media gambar sendiri dari rumah masing-masing.