Eksistensi pandemi virus COVID-19 selama 3 tahun terakhir ini telah menghasilkan perubahan mendadak dalam kehidupan masyarakat dunia. Meskipun WHO telah menyatakan bahwa situasi COVID-19 sudah bukan merupakan keadaan darurat publik, efek peninggalan dari pandemi ini masih terasa bagi mahasiswa Psikologi UNS. Salah satu efek dari pandemi adalah adanya peningkatan intolerance of uncertainty (IU) atau intoleransi ketidakpastian terutama pada keadaan masa depan yang cenderung tidak pasti. Hardiness sebagai trait kepribadian yang relevan pada individu yang berada dalam keadaan penuh tekanan dapat dijadikan parameter korelasi IU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan IU pada mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret pasca pandemi COVID-19. Subjek yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 225 mahasiswa dari total 513 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa Intolerance of Uncertainty Scale-12 (IUS-12) dan Dispositional Resilience Scale II (DRS II) dengan nilai reliabilitas masing-masing adalah 0,814 dan 0,835. Teknik analisis pearson correlation digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui hubungan dari dua variabel tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara hardiness dengan IU dengan nilai signifikansi (0<0 xss=removed>
