;

Abstrak


Pengaruh Pemberian Formulasi Ganyong, Ikan Patin, dan Kacang Merah (GANIME) terhadap Aktivitas Amilase, Albumin, dan Berat Badan Tikus Model Kekurangan Energi Protein


Oleh :
Dandi Sanjaya - S532108034 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Prevalensi kekurangan energi protein (KEP) pada anak meningkat dan menjadi penyebab 45% kematian. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) saat ini belum mampu mengurangi prevalensi KEP, sehingga diperlukan alternatif PMT lain. Ganyong, ikan patin, dan kacang merah sudah digunakan untuk PMT anak gizi kurang, tetapi belum pernah digunakan untuk PMT pada anak dengan KEP. Kombinasi ikan patin dan kacang merah dapat meningkatkan kandungan protein pada formulasi tersebut.

Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian formulasi ganyong, ikan patin, dan kacang merah (GANIME) terhadap aktivitas amilase, albumin, dan berat badan (BB) pada tikus model KEP.

Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorik dengan pre and post-test with control group design untuk kadar albumin dan BB sedangkan  post-test only control group design untuk aktivitas amilase. Tiga puluh ekor tikus jantan Wistar berumur 3 minggu dibuat model KEP dengan restriksi pakan. Tikus model KEP dibagi secara random 5 kelompok: kontrol negatif (K-) diberi pakan standar, kontrol positif (K+) diberi PMT Kemenkes, dan perlakuan (P1-3) diberi 3 formulasi GANIME yang berbeda (40, 20, 40%; 45, 25, 30%; dan 50, 30, 20%) selama 28 hari. Aktivitas amilase dan kadar albumin diukur menggunakan metode kolorimetrik. Penimbangan BB dilakukan setiap 7 hari sekali. Uji ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata aktivitas amilase dan kadar albumin sedangkan repeated measure ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata BB dengan p<0>

Hasil: Aktivitas amilase pada P2 (67,92 ± 19,49 U/µL) dan P3 (57,92 ± 12,78 U/µL) lebih tinggi secara signifikan daripada K+ (44,78 ± 14,19 U/µL) dan P1 (39,83 ± 2,60 U/µL). Kadar albumin pada P1-3 (2,94 ± 0,26; 3,11 ± 0,20; dan 3,24 ± 0,14 g/dL) lebih tinggi secara signifikan daripada K+ (2,35 ± 0,41 g/dL). Rerata BB pada P3 (188,67 ± 16,95 g) meningkat secara signifikan dibandingkan K- (173,83 ± 18,52 g), P1 (153,67 ± 39,55 g), dan P2 (154,50 ± 30,24 g). Rerata BB pada P1-P3 meningkat tetapi rerata BB pada P1 dan 2 lebih rendah daripada rerata BB pada K-. Peningkatan BB pada P2 dan 3 lebih tinggi secara signifikan daripada peningkatan BB pada K+.

Kesimpulan: Aktivitas amilase pada tikus model KEP dengan pemberian GANIME lebih tinggi daripada tikus model KEP tanpa diberi atau diberi PMT Kemenkes. Kadar albumin pada tikus model KEP yang diberi GANIME menurun tetapi masih lebih tinggi daripada kadar albumin tikus model KEP yang diberi PMT Kemenkes. Pemberian GANIME dengan perbandingan 50, 30, dan 20% meningkatkan BB tikus model KEP.