Abstrak
Efek teratogenik ekstrak air daun talok (muntingia calabura l.) Terhadap pertumbuhan dan Perkembangan fetus mencit (mus musculus l.)
Oleh :
Yuyun Erniati - M0403053 - Fak. MIPA
ABSTRAK
Daun talok (Muntingia calabura L.) mengandung senyawa flavonoid,
saponin dan triterpen yang mempunyai aktivitas sitotoksik dan antimitotik yang
dapat digunakan sebagai antikanker. Suatu antikanker biasanya mempunyai efek
teratogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
ekstrak air daun talok (M. calabura L.) terhadap pertumbuhan dan perkembangan
fetus mencit (Mus musculus L.).
Penelitian ini menggunaan RAL dengan 5 kelompok perlakuan dan
masing-masing kelompok perlakuan menggunakan 5 ulangan. Ekstrak air daun
talok dilarutkan dalam akuades dan diberikan secara oral pada hari ke-6 sampai
hari ke-15 kehamilan. Masing-masing kelompok diberi ekstrak air daun talok
dengan dosis 0 mg/kg BB (kontrol); 250 mg/kg BB; 500 mg/kg BB; 750 mg/kg
BB dan 1000 mg/kg BB. Pada hari ke-18 kehamilan semua mencit dibunuh
dengan cara dislokasi serviks dan dibedah caesar untuk mengambil fetus dari
uterus. Pengamatan meliputi: jumlah fetus yang hidup, jumlah fetus mati, jumlah
resorbsi, berat dan panjang fetus, morfologi fetus, dan sistem skeleton fetus. Data
kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA, dan dilanjutkan dengan uji
DMRT dengan taraf signifikansi 5%. Data kualitatif yang diperoleh dianalisa
secara deskriptif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua dosis ekstrak air daun talok
menyebabkan penurunan persentase fetus hidup, penurunan berat dan panjang
badan fetus yang tidak signifikan. Ekstrak air daun talok juga menyebabkan
kelainan morfologi, yaitu tubuh kerdil, tubuh bongkok, hemoragi, dan
exencephaly; menyebabkan keterlambatan osifikasi pada cranium (os-nasal, osfrontal,
os-parietal, os-interparietal, dan os-supraoccipital), ribs, os-centrum
sternebrae, vertebrae, tulang ekstremitas, serta menyebabkan fleksi kifosis pada
columna vertebralis.
Kata Kunci: Muntingia calabura, teratogenik, organogenesis, Mus musculus