Seperti yang telah diketahui, rokok memiliki kandungan zat yang membahayakan bagi kesehatan tubuh. Meski begitu, penikmat rokok mengalami peningkatan yang signifikan tak terkecuali di kalangan perempuan. Fenomena perempuan yang merokok mudah sekali dijumpai di kehidupan sekarang ini. Namun, keberadaan perempuan perokok belum sepenuhnya diterima oleh semua masyarakat. Ini dibuktikan dengan adanya stigma-stigma negatif yang diterima oleh perempuan yang merokok. Kondisi itu menyebabkan perempuan perokok berada dalam keadaan tertekan, apakah mereka akan membagikan atau menyembunyikan informasi pribadi mereka terkait merokok dengan orang lain. Karena itu perempuan perokok perlu mengelola informasi pribadi mengenai perilaku merokok mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan privasi yang dilakukan oleh peremuan perokok di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu dan Budaya, Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan Communication Prvacy Management Theory milik Sandra Petronio untuk analisisnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa para informan memiliki informasi pribadi terkait merokok yang mereka lindungi dengan cara melakukan kontrol privasi berdasarkan pertimbangan tertentu. Namun, turbulensi privasi juga terjadi akibat pelanggaran pada aturan yang telah dibentuk.
