Pendahuluan: Dismenorea primer merupakan nyeri perut bawah yang dialami pada siklus menstruasi karena produksi prostaglandin yang meningkat dan sering terjadi pada remaja putri usia sekolah, tetapi tidak didasari oleh suatu penyakit. Status gizi diketahui berhubungan dengan dismenorea primer, tetapi masih terdapat penelitian yang menunjukkan hasil sebaliknya. Rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) merupakan metode sederhana untuk mengetahui obesitas sentral, sedangkan indeks massa tubuh (IMT) dapat digunakan untuk menunjukkan status gizi melalui perbandingan berat terhadap tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan RLPP dan IMT dengan kejadian dismenorea primer pada remaja SMA Al-Abidin Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional pada 57 siswi SMA Al-Abidin Surakarta. Pengukuran antropometri dilakukan dengan mengukur lingkar pinggang, lingkar panggul, tinggi badan, dan berat badan. Responden diminta untuk mengisi kuesioner dismenorea, Depression Anxiety Stress Scale-21, kuesioner perilaku sarapan, dan Physical Activity Questionnaire for Adolescents. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square atau Fisher’s Exact dan analisis multivariat dilakukan dengan analisis regresi logistik.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara RLPP (p=0,013) dan aktivitas fisik kurang (p=0,042) dengan kejadian dismenorea primer. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT (p=0,358), stres (p=0,220), kecemasan (p=0,463), depresi (p=0,159), dan kebiasaan melewatkan sarapan (p=0,754) dengan kejadian dismenorea primer. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian dismenorea primer yaitu RLPP (p=0,029).
Simpulan: Terdapat hubungan antara RLPP dengan kejadian dismenorea primer pada remaja. Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian dismenorea primer pada remaja.