Abstrak


Hubungan Keterlambatan Diagnosis dengan Outcome Fase Induksi pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Eksanda Lutfi Afifah - G0020083 - Fak. Kedokteran

Eksanda Lutfi Afifah, G0020083, 2023. HUBUNGAN KETERLAMBATAN DIAGNOSIS DENGAN OUTCOME FASE INDUKSI PADA ANAK PENDERITA LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI RSUD DR. MOEWARDI. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Pendahuluan : Penelitian ini mengkaji dampak LLA pada anak-anak di Indonesia, yang merupakan jenis kanker paling umum pada anak-anak. Gejala ekstramedular dapat menunda diagnosis LLA, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pemahaman orang tua dan tingkat kecurigaan dokter. Penanganan LLA melibatkan kemoterapi sebagai pendekatan utama, dengan peluang remisi sekitar 80%. Penelitian ini berfokus pada hubungan antara keterlambatan diagnosis dan hasil fase induksi anak-anak dengan LLA di RSUD Dr. Moewardi di Indonesia. Metode: Penelitian ini adalah studi observasional retrospektif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) di RSUD Dr. Moewardi. Fokusnya adalah hubungan antara keterlambatan diagnosis dan hasil fase induksi pada anak-anak dengan leukemia limfoblastik akut. Seluruh populasi anak penderita LLA di RSUD Dr. Moewardi dari Januari 2020 hingga April 2023 dipertimbangkan jika memenuhi kriteria inklusi. Metode consecutive sampling digunakan untuk pengambilan sampel, dan analisis data dilakukan dengan SPSS 25 for Windows menggunakan uji korelasi Gamma.
Hasil: Pada hasil uji korelasi gamma, ditemukan bahwa p=0.000 (p>0.05), menunjukkan hubungan signifikan antara keterlambatan diagnosis dan outcome fase induksi pada anak penderita LLA dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.868 yang berkorelasi positif dan sangat kuat.
Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini variabel keterlambatan diagnosis dengan outcome fase induksi saling berhubungan dengan ditingkat hubungan yang kuat. Saran berdasarkan temuan ini adalah meningkatkan peran puskesmas dalam edukasi masyarakat tentang gejala leukemia limfoblastik akut pada anak dan sistem rujukan yang tepat, serta adanya pengenalan dini gejala LLA untuk diagnosis dan penanganan agar lebih cepat.