Abstrak


Pengaruh Biskuit Porang Terfortifikasi Tepung Daun Kelor Terhadap Ekspresi Insulin Tikus Wistar Model Obesitas


Oleh :
Sultan Baghiz Rizki Ramadhan - G0020218 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Obesitas menjadi masalah yang semakin meningkat di Indonesia dan secara global. Obesitas dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan gangguan kesehatan serius. Tanaman porang dan kelor memiliki potensi sebagai terapi komplementer dalam mengatasi obesitas karena kandungan glukomanan dan antioksidan yang dimiliki. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kombinasi tepung porang dan tepung daun kelor dalam bentuk biskuit dapat mengatasi obesitas pada tikus wistar, dengan penurunan indeks obesitas dan kadar glukosa darah. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya akan mengevaluasi pengaruh asupan biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor terhadap ekspresi insulin pankreas pada tikus wistar model obesitas melalui analisis histopatologis.

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Partisipan penelitian terdiri dari 30 tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal (KN), kelompok kontrol positif (KP) yang tidak menerima perlakuan khusus, serta kelompok KP1, KP2, dan KP3 yang menerima perlakuan berupa pemberian biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor dengan dosis masing-masing 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Asupan tersebut diberikan kepada tikus melalui sonde lambung selama 28 hari. Ekspresi insulin pada jaringan pankreas diamati melalui pengecatan imunohistokimia. Skor ekspresi insulin dihitung menggunakan rumus IDS dan dianalisis menggunakan uji statistik One-Way ANOVA, uji Post Hoc LSD, serta uji regresi linier.

Hasil: Skor ekspresi insulin tertinggi terdapat pada kelompok kontrol positif (KP) dengan nilai rata-rata 243,07 ± 28,19, sedangkan skor terendah terdapat pada kelompok perlakuan 2 (KP2) dengan nilai rata-rata 179,14 ± 28,70. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam ekspresi insulin antara kelompok KN dengan KP, serta antara KP dengan kelompok KP dan KP3 (p > 0,05). Perbedaan signifikan hanya ditemukan antara kelompok KP dan KP2. Kondisi obesitas, kandungan porang, dan tepung daun kelor memiliki efek pada ekspresi insulin. Dosis biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor tidak berpengaruh pada ekspresi insulin.

Simpulan: Pemberian biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor ditemukan tidak dapat meningkatkan ekspresi insulin pankreas tikus wistar model obesitas.