Abstrak


Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada Pusat Kesenian Betawi di Jakarta


Oleh :
Qorinindya Putri Adriantami - I0218064 - Fak. Teknik

Terdiri dari ribuan pulau menjadikan Indonesia kaya akan keberagaman seni dan budaya yang telah ada selama berabad-abad yang lalu dan diturunkan dari generasi ke generasi. Aspek kesenian merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam. Kesenian rakyat harus dijaga kelestariannya, salah satunya adalah kesenian Jakarta. Namun, pada era milenial saat ini, kesenian Jakarta atau yang lebih sering disebut kesenian Betawi pun perlahan surut dan semakin hilang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain dikarenakan adanya fenomena globalisasi, banyaknya suku pendatang di Jakarta, serta minimnya fasilitas kegiatan seni di Jakarta. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pusat kesenian yang berfungsi sarana dan wadah yang dapat memelihara keberlangsungan hidup kesenian Betawi serta membangkitkan kreativitas para seniman dan budayawan Jakarta dalam mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada. Pusat kesenian Betawi ini dirancang dengan menerapkan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular karena dinilai cocok untuk sebuah pusat kesenian dikarenakan penerapannya memadupadankan konsep vernakular budaya setempat ke dalam konsep rancangan yang lebih modern. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan perumusan masalah, pengumpulan data, analisis desain, dan terakhir konsep desain. Hasil akhir yang akan dihasilkan merupakan hasil dari penerapan prinsip arsitektur neo vernacular pada rancangan pusat kesenian Betawi di Jakarta pada konsep tapak, ruang, gubahan massa, tampilan, struktur, dan utilitas bangunan.