;

Abstrak


Pengaruh Postur Kerja Dengan Risiko Gangguan Muskuloskeletal Disorder dan Nyeri Pada Pembatik


Oleh :
Wulan Adis Aranti - S022208045 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilakukan dengan menerapkan ergonomis pada tempat kerja dan posisi saat bekerja. Proses kerja yang dilakukan secara repetitive dan membutuhkan waktu yang lama serta sikap kerja yang tidak ergonomis akan menimbulkan gejala gangguan pada tubuh seperti kelelahan kronis dan Musculoskeletal Disorder .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh postur kerja, usia, durasi kerja, masa kerja, dan jenis pembatik dengan risiko gangguan musculoskeletal disorders  dan nyeri pada pembatik.

Subjek dan Metode : Penelitian dilakukan dengan desain study cross-sectional sengan subjek pembatik. Penelitian dilaksanakan pada Oktober – November 2023. Sampel dipilih secara cluster random sampling sebanyak 200 sampel pembatik Variabel dependen adalah Muskuloskeletal Disorder dan Nyeri. Variabel independen adalah postur kerja, usia, durasi kerja, masa kerja dan jenis pembatik. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan waawancara dan dianalisis dengan logistik ganda pada stata 17.

Hasil: Risiko MSDs pada pembatik meningkat dengan meningkatnya postur kerja tidak ergonomis (OR = 2.98; CI 95%  1.27 hingga 6.99; p = 0.012), usia (OR = 3.45; CI 95%  1.28 hingga 10.49; p = 0.015), durasi kerja (OR = 2.98; CI 95% 1.27 hingga 6.99; p = 0.012), masa kerja (OR = 7.04; CI 95%  3.00 hingga 16.53; <0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>

Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara postur kerja, usia, durasi kerja, masa kerja dan jenis pembatik terhadap peningkatan risiko kejadian MSDs pada pembatik. Terdapat pengaruh antara postur kerja, usia, durasi kerja, masa kerja, dan jenis pembatik terhadap peningkatan risiko kejadian Nyeri pada pembatik.