Jerawat merupakan penyakit peradangan yang disebabkan oleh bakteri Cutibacterium acnes dan berdampak terhadap kualitas hidup penderitanya. Pengobatan jerawat dengan antibiotik dapat memicu resistensi terhadap C. acnes. Peningkatan konsumsi kopi berbanding lurus dengan limbah ampas kopi yang masih mengandung senyawa bioaktif dan berpotensi menjadi bahan antibakteri alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan golongan senyawa dalam ekstrak etanol ampas kopi arabika (Coffea arabica L.) yang menghambat pertumbuhan bakteri C. acnes serta mengetahui pengaruh metode penyeduhan espresso dan manual pour over V60 terhadap aktivitas antibakteri.
Ekstraksi menggunakan metode maserasi pelarut etanol 95%. Pengujian antibakteri dengan perlakuan variasi konsentrasi dari masing-masing jenis ekstrak (25%, 50%, 75?n 100%), kontrol negatif (DMSO) dan kontrol positif (Clindamycin). Pengujian menggunakan metode difusi sumuran dilanjutkan KLT-Bioautografi. Data zona hambat dianalisis menggunakan uji Two Way ANOVA dilanjutkan uji Tukey melalui SPSS.
Aktivitas antibakteri terbesar dari perlakuan konsentrasi ekstrak ampas kopi penyeduhan espresso maupun manual pour over V60 yaitu pada konsentrasi 75%. Hasil analisis statistik menunjukkan beda nyata antara kontrol negatif dengan variasi konsentrasi sehingga disimpulkan ekstrak ampas kopi arabika menghambat pertumbuhan C. acnes. Golongan senyawa bioaktif dalam ekstrak ampas kopi arabika yang menghambat pertumbuhan C. acnes yaitu alkaloid, fenolik, flavonoid dan terpenoid/steroid.