;
Subjek dan Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada bulan Oktober-November. Sebanyak 200 pengrajin anyman bambu dipilih secara acak menggunakan random number generator. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Variabel independen pada penelitian ini stres kerja, usia, masa kerja, durasi kerja, dan kebiasaan olahraga instrumen penelitian menggunakan kuesioner Nordic Body Map, kuesioner stres kerja, dan wawancara terkait usia, masa kerja, durasi kerja, dan kebiasaan olahraga. Metode analisis data menggunakan Analisis regresi linier ganda.
Hasil: Pengrajin anyaman yang memiliki stres kerja yang tinggi rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs) 0.19 unit lebih tinggi daripada stres kerja yang rendah (b = 0.19, CI 95% = -3.79 hingga 4.17., p=0.925). Pengrajin anyaman yang berusia 40 tahun keatas rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs). 9.44 unit lebih tinggi daripada usia kurang dari 40 tahun (b = 9.44, CI 95% = 4.70 hingga 14.18., p<0>Musculoskeletal Disorders (MSDs) 3.34 unit lebih tinggi daripada masa kerja kurang dari 5 tahun (b = 3.34, CI 95% = -2.77 hingga 9.44., p=0.282). Pengrajin anyaman yang memiliki durasi kerja 5 jam/hari keatas rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs) 7.12 unit lebih tinggi daripada durasi kerja kurang dari 5 jam/hari (b = 7.12, CI 95% = 3.09 hingga 11.15., p=0.001). Pengrajin anyaman. Pengrajin anyaman yang memiliki kebiasaan olahraga 30 menit/hari keatas rata-rata memiliki skor -4.77 unit lebih tinggi menurunkan terjadinya Musculoskeletal Disorders, daripada kebiasaan olahraga pengrajin anyaman kurang dari 30 menit/hari (b = -4.77, CI 95% = -8.47 hingga -1.07., p=0.012).
Kesimpulan: Stres kerja yang tinggi dengan hubungan yang tidak signifikan secara statistik, masa kerja ≥5 tahun dengan hubungan yang tidak signifikan secara statistik, usia ≥40 tahun, durasi kerja ≥5 jam dapat meningkatkan risiko MSDs pada pengrajin anyaman bambu. Kebiasaan olahraga ≥30 menit/ hari dapat menurunkan risiko MSDs pada pengrajin anyaman bambu.