Produk pangan yang mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 memiliki dampak yang baik bagi kesehatan. Minyak ikan merupakan bahan yang paling banyak mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, namun penambahan minyak ikan dalam ransum ayam memiliki dampak negatif terhadap kualitas sensori daging sehingga mengurangi minat konsumen untuk mengonsumsi daging yang mengandung asam lemak tak jenuh omega-3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan konsumen pada daging ayam broiler yang diberi pakan mengandung minyak ikan dengan suplementasi tepung purslane (Portulaca oleraceae). Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Bahan yang digunakan adalah 30 daging dada ayam broiler umur 35 hari yang telah diberi perlakuan ransum basal (P0) dan penambahan 1,5% minyak ikan dan suplementasi tepung purslane 0 (P1), 6 (P2), 12 (P3) dan 18% (P4) yang dimasak dengan cara pengovenan. Sebanyak 35 orang panelis semi terlatih digunakan untuk mengevaluasi kualitas organoleptik menggunakan 9-point hedonic scale. Data yang diperoleh di uji lanjut dengan uji Tukey jika terdapat perbedaan yang signifikan pada perlakuan. Hasil analisis menunjukan bahwa suplementasi tepung purslane sampai level 18% pada pakan yang mengandung 1,5% minyak ikan memberikan pengaruh yang tidak signifikan (P>0,05) terhadap aroma, warna, rasa, cita rasa, keempukan dan penerimaan secara keseluruhan daging ayam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi tepung purslane sampai dengan level 18% pada pakan yang mengandung 1,5% minyak ikan tidak memberikan efek negatif terhadap penerimaan konsumen.
Kata kunci : daging ayam broiler, purlane, penerimaan konsumen.
