Abstrak


STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PPKn DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMANFAATAN INTERNET DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA


Oleh :
Gadis Feronika - K6419031 - Fak. KIP

Gadis Feronika. K6419031. Pembimbing I Dr. Rusnaini, M.Si. Pembimbing II Erna Yuliandari, S.H,M.A. STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PPKn DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMANFAATAN INTERNET DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2023.

            Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) strategi pembelajaran kontekstual PPKn dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pemanfaatan internet di SMA Negeri 2 Surakarta, (2) dampak strategi pembelajaran kontekstual PPKn dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pemanfaatan internet di SMA Negeri 2 Surakarta. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian meliputi informan, peristiwa aktivitas pembelajaran kontestual PPKn dan dokumen. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, analisis dokumen, dan wawancara mendalam secara langsung. Teknik uji validitas menggunakan triangulasi metode dan sumber data. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) strategi pembelajaran kontekstual dilaksanakan oleh guru PPKn melalui tiga tahap yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan asesmen pembelajaran, serta tindak lanjut pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual didukung metode diskusi, tanya jawab, dan presentasi dengan menerapkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual yang dipadukan dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar. (2) strategi pembelajaran kontekstual menimbulkan dampak dalam pembelajaran PPKn, yaitu memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga menjadikan pembelajaran lebih bermakna, menjadikan siswa lebih aktif, mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penerapan pembelajaran kontekstual juga memiliki beberapa kelemahan salah satunya adalah proses pembelajaran kontekstual membutuhkan waktu yang lama dan kelas bisa menjadi tidak kondusif karena siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.