Abstrak


Pola hubungan kerja pemimpin cabang dan karyawan bagian kredit Pd.bpr bkk tasikmadu kantor cabang jatiyoso Kabupaten karanganyar


Oleh :
Faisal Ali Rezza - D3204017 - Fak. ISIP

Masalah penelitian ini adalah bagaimana pola hubungan kerja pemimpin dengan karyawan Bagian Kredit PD.BPR BKK Tasikmadu Cabang Jatiyoso Kabupaten Karanganyar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran dari George C. Homan,dimana teori ini didasarkan pada prinsip transaksi ekonomis yang elementer. Orang menyediakan barang/jasa dan sebagai imbalannya orang akan berharap memperoleh imbalan yang berupa barang atau jasa yang diinginkan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, yang sumber datanya diperoleh dari Pimpinan Cabang dan Karyawan Bagian Kredit, dan karyawan bagian Pelayanan sebagai triangulasi. Sampling menggunakan jenis Non Probabilitas Sampling, yakni Purposive Sampling yaitu dimana dalam pengambilan sampel yang sudah bertujuan dan sampel yang diambil dianggap sudah dapat mewakili populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumen-dokumen. Analisis data menggunakan analisa data interaktif. Pola hubungan yang terjadi ada tiga jenis yaitu : 1) Pola hubungan yang bersifat Transaksi Ekonomi, 2) Pola hubungan yang bersifat Formal dan 3) Pola Hubungan yang bersifat Informal. Pola hubungan yang bersifat transaksi ekonomi disebabkan adanyanya motif ekonomi. Pola hubungan yang bersifat Formal, yaitu masing-masing unit anggota di dalamnya memiliki tugas dan wewenang yang spesifik dan ada kendali kontrol serta pengawasan dari pimpinan cabang. Sedangkan pola hubungan yang bersifat Non Formal terjadi karena kedekatan emosi . Temuan yang menarik dalam penulisan ini yaitu melemahnya hubungan kerja formal menjadi hubungan kerja non-formal, yang disebabkan oleh adanya suatu hubungan ketetanggaan atau pertemanan yang terbawa dalam lingkungan kerja. Hubungan ketetanggaan tersebut dapat mempengaruhi kedisiplinan kerja.