Abstrak
Interaksi sosial ekonomi dokter dan pasien dalam pelayanan kesehatan (studi mengenai interaksi sosial ekonomi dokter dan pasien dalam pelayanan kesehatan gratis di poliklinik al wustho, surakarta)
Oleh :
Achmad Yani - D0305010 - Fak. ISIP
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial ekonomi dokter dan pasien di Poliklinik Al Wustho, yang dapat dianalisis melalui kontak sosial dan komunikasi yang dihadirkan keduanya. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah teori pattern variables yang dikemukakan Parsons serta teori pertentangan (konflik) pandangan serta kepentingan antara dokter dan pasien yang digagas oleh Freidson.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan purposive sampling, yakni dengan informan dokter, pasien serta keluarga pasien. Teknik pengumpulan data yang dipakai berupa observasi partisipasi, wawancara mendalam (in-depth interviewing) serta dengan mencatat dokumen dari lokasi penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif, sedangkan validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triagulasi metode.
Secara ringkas hasil temuan penelitian ini adalah bahwa interaksi sosial ekonomi nampak ketika slogan "gratis" yang menjadi landasan Poliklinik Al Wustho ternyata tidak sepenuhnya tepat. Perlakuan dokter dalam memberikan terapi dan pengobatan pada pasien, akibat perbedaan karakter dan skill (keterampilan) masing-masing dokter dalam memeriksa pasien menjadi masalah serius. Interaksi juga menghadirkan konflik antara pandangan awam (pasien) dan pandangan ahli (dokter). Keawaman pasien seringkali membuat interaksi antara dokter dan pasien yang berlangsung selama proses pemeriksaan maupun pengobatan terhambat. Keawaman yang dimaksud mencakup minimnya pengetahuan dasar pasien mengenai istilah kesehatan, pengetahuan mengenai penyakit yang diderita, serta ketidaktahuan pasien tentang hak dan kewajibannya sebagai pasien. Terkait dengan masalah ini, ada keengganan pasien untuk bertanya, sehingga masalah ini mempersulit dokter yang memeriksanya dalam penyusunan anamnesis maupun prognosisnya.
Interaksi dokter dan pasien juga menghadirkan hubungan yang unik yakni, hubungan kepercayaan (trust relationship) di antara keduanya yang mampu memberi batasan pada diri pasien (self limited) untuk menaruh kepercayaan pada dokter tertentu. Sikap judes, cuek, atau pun kekurangperhatian dari dokter kepada pasiennya, membuat pasien kurang memiliki rasa kepercayaan terhadap dokter. Namun kerjasama di antara keduanya juga terlihat. Pasien yang patuh kepada semua aturan main dokter, dan dokter yang begitu ramah, menaruh perhatian dan memberikan penghormatan serta kesempatan kepada pasien untuk mengutarakan keluh kesahnya secara jelas akan memudahkan mereka untuk bekerjasama. Disamping itu, dokter di Poliklinik Al Wustho yang terbebas dari karakter ekonomis, dengan membantu pasien dalam berbagai hal termasuk pembebasan biaya maupun resep yang harus dibeli pasien merupakan contoh kerjasama yang terjadi di antara keduanya.