Abstrak


Aplikasi BAP dan Ekstrak Wortel Terhadap Pertumbuhan Dendrobium macrophyllum Secara In Vitro


Oleh :
Nanda Saskya - H0719132 - Fak. Pertanian

Dendrobium merupakan salah satu genus dalam famili Orchidaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan berpotensi menjadi tanaman obat. Dendrobium macrophyllum merupakan anggrek endemik yang keberadaanya sulit ditemukan pada habitat aslinya. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan rendahnya daya adaptasi anggrek D. macrophyllum terhadap lingkungan tumbuhnya. Anggrek spesies ini tergolong ke dalam tanaman apendiks 2 atau tanaman langka. Studi ini mengenai upaya untuk menjaga kelestarian anggrek D. macrophyllum dengan memperbanyak, meningkatkan kualitas, dan melakukan uji kandungan senyawa untuk mendapatkan data terkait potensi anggrek D. macrophyllum sebagai tanaman obat. Salah salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan budidaya tanaman melalui kultu jaringan. Modifikasi media kultur dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang digunakan yaitu ½ Murashige dan Skoog dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP sebagai sitokinin dan ekstrak wortel sebagai auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi BAP dan ekstrak wortel yang tepat pada pertumbuhan anggrek D. macrophyllum secara in vitro.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisologi dan Bioteknologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta; Laboratorium Vahana Scientific, Kota Padang; dan Laboratorium Chem Mix Pratama, Yogyakarta. pada bulan Desember 2022 – Agustus 2023. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi BAP (tanpa BAP; 0,5; 1; 1,5; dan 2 ppm) dan faktor kedua yaitu konsentrasi ekstrak wortel (tanpa ekstrak wortel; 40; 50; 60; dan 70 mL/L). Terdapat 25 kombinasi perlakuan yang diulang 5 kali sehingga terdapat total 125 satuan percobaan. Variabel yang diamati antara lain waktu muncul akar, jumlah akar, waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, tinggi planlet, anatomi daun dan akar, serta analisis senyawa fitokimia dan kandungan senyawa metabolit sekunder. Analisis data menggunakan analisis ragam taraf 5?ngan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi BAP dan ekstrak wortel memberikan pengaruh terhadap beberapa variabel pengamatan. Aplikasi BAP berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun. Aplikasi ekstrak wortel berpengaruh nyata terhadap waktu muncul akar, jumlah akar, jumlah tunas, dan jumlah daun. Interaksi kedua faktor berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan jumlah daun. Ketebalan anatomi daun dan akar menunjukkan hasil yang berbeda pada masing-masing perlakuan. Kandungan senyawa fitokimia dengan GC-MS menunjukkan terdapat 6 senyawa pada planlet anggrek D. macrophyllum. Kadar flavonoid total dan antioksidan IC50 menunjukkan nilai planlet lebih tinggi dari indukan lapang anggrek D. macrophylum.