Abstrak


PERAN MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI MENGANTI KEBUMEN


Oleh :
Mahfud Miftahkhul Huda - K8419052 - Fak. KIP

Menjadi salah satu tempat paling ramai dikunjungi oleh wisatawan, Pantai Menganti telah menjadi destinasi wisata paling populer di Jawa Tengah selain Kota Lama di Semarang. Tempat pariwisata berbasis alam yang dikelola oleh masyarakatnya sendiri telah mampu merubah kondisi sosial budaya masyarakat Desa Karangduwur. Dibutuhkannya banyak tenaga dalam pengelolaan wisata maupun sebagai pelaku wisata membuat obyek wisata Pantai Menganti mampu menyerap sebagian besar sumber daya manusia Desa Karangduwur. Banyaknya wisatawan yang berasal dari berbagai macam daerah bahkan sampai wisatawan manca negara, masyarakat lokal Desa Karangduwur dihadapkan dengan sifat keterbukaan untuk menerima segala nilai budaya yang berbeda dengan nilai-nilai kearifan lokal setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Pantai Menganti, Desa Karangduwur, Kabupaten Kebumen, yang merupakan respons terhadap tantangan sosial ekonomi di daerah tersebut dan apa saja kendala pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian deskriptif, studi ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memahami bagaimana masyarakat Desa Karangduwur secara swadaya mengelola wisata Pantai Menganti, yang berbeda dari praktik pengelolaan wisata lainnya yang lebih banyak dikelola oleh dinas pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan peran signifikan masyarakat lokal dalam lima aspek: sebagai pemrakarsa, pelaksana, penyerta, peninjau, dan penerima manfaat, yang mendukung peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta kesejahteraan dan pengurangan pengangguran. Namun, kendala seperti konflik kepentingan, culture shock, dan kurangnya dukungan pemerintah daerah, khususnya dalam aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pengelolaan limbah, menimbulkan tantangan. Oleh karena itu diperlukan adanya kolaborasi dengan pihak eksternal dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah untuk pendekatan yang lebih berkelanjutan.