Pengembangan komoditas padi di sawah yang berorientasi agribisnis
seharusnya didukung oleh alat dan mesin pertanian antara lain traktor bajak sawah.
Proses bajak sawah membutuhkan kemmpuan khusus agar hasil tanah yang di bajak
itu baik. Sebagai sarana yang mempermudah pembajakan sawah perlu mengetahui
jenis sawah yangakan di bajak. Banyak traktor bajak dirancang atau dibuat dengan
berbagai model danharganya pun bervariasi. Penerapan ilmu mekanisasi pertanian
dilakukan untuk mendukung berbagai Upaya Pembangunan pertanian, terutama
dalam mencapai swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan faktor
kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi, dan aspek teknis, pengembangan
mekanisasi pertanian di Indonesia diimplementasikan melalui pendekatan
pengembangan yang selektif. Dalam desain traktor untuk membajak sawah, poros
mesin memegang peranan krusial dalam mentransfer daya dari mesin ke komponen
lainnya. Beberapa fungsi utama poros pada mesin traktor mencakup regulasi
transmisi daya, penggerak roda, dan operasional peralatan tambahan. Pada
transmisi daya, poros utama bertugas mengatur dan mendistribusikan daya ke roda
traktor. Hasil perancangan poros untuk komponen mesin ini menghasilkan diameter
minimum pada poros puli sebesar 18,29 mm menggunakan material baja ST37,
dengan perencanaan awal poros dengan diameter 38 mm, setelah itu melalui proses
pembubutan menjadi 35 mm yang sangat aman digunakan.