Kebutuhan energi listrik mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi. Peningkatan juga dipicu oleh laju pertumbuhan kebutuhan energi setiap tahunnya. Kebutuhan energi sebagian besar bersumber dari energi fosil atau konvensional yang memiliki keterbatasan dan tidak ramah lingkungan. Perlu adanya alternatif energi terbarukan dan ramah lingkungan. Ketergantungan dunia termasuk negara ASEAN terhadap sumber daya energi fosil atau konvensional menyebabkan berbagai masalah global seperti sifat energi fosil sebagai energi tak terbarukan, guncangan harga, ketergantungan energi fosil atau konvesional, keamanan pasokan energi dan pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi listrik terbarukan, populasi, foreign direct investment, keterbukaan ekonomi, jumlah wisatawan asing dan indeks kualitas kelembagaan terhadap produk Domestik Bruto Hijau di ASEAN-10 meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darusalam, Kamboja, Laos dan Myanmar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari World bank dan world government index. Penelitian ini menggunakan analisis data panel pada rentan waktu 2000 - 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel foreign direct investment, jumlah wisatawan asing dan indeks kualitas kelembagaan berpengaruh tidak signifikan terhadap produk domestic bruto hijau sedangkan variabel konsumsi listrik terbarukan, populasi dan keterbukaan ekonomi berpengaruh terhadap Produk domestik bruto hijau di ASEAN-10.
