Abstrak


ANALISIS KEBUTUHAN GENDER PADA PEREMPUAN UMKM


Oleh :
Triwidianto Ramdhan Putra - D0119119 - Fak. ISIP

Kota Surakarta memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) untuk melayani pemberdayaan UMKM. Penelitian ini fokus pada analisis kebutuhan gender perempuan dalam layanan usaha terpadu usaha mikro kecil dan menengah di PLUT-KUMKM Kota Surakarta. UMKM di Kota Surakarta banyak dijalankan oleh perempuan namun juga masih ada tantangan yang dihadapi perempuan pelaku UMKM dari aspek kesetaraan gender. Teknik pengumpulan data diperoleh wawancara, pengisian angket, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dukungan data kualitatif dan kuantitatif untuk mendeskripsikan temuan dan hasil penelitian. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik dimana peneliti membandingkan beberapa sumber dan peneliti mengecek data ke sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Teknik analisis gender dalam penelitian ini menggunakan model Moser.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan gender dalam layanan di PLUT sudah berjalan dengan cukup baik, namun dalam beberapa hal masih terdapat beberapa catatan perbaikan dan perlu ditingkatkan kedepannya. Banyak kebutuhan dari pelaku usaha yang masih belum dapat dipenuhi oleh PLUT-KUMKM sebagai penyedia layanan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat banyak hambatan yang dirasakan perempuan dikarenakan adanya hambatan struktural politis dan juga stigma yang melekat terhadap perempuan bahwa perempuan tidak bisa bekerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan praktis telah terpenuhi dengan adanya kegiatan layanan akses pembiayaan, layanan akses SDM, layanan kelembagaan, layanan produksi, dan layanan pemasaran. Sedangkan untuk kebutuhan strategis telah terpenuhi dengan adanya kegiatan dari layanan akses pembiayaan, layanan akses SDM, layanan kelembagaan, dan layanan produksi. Kebutuhan strategis dalam layanan pemasaran seperti pelatihan strategi pemasaran, seminar strategi pemasaran, dan peran pemerintah maupun swasta dalam branding produk masih belum tersedia dan belum mampu diakomodir oleh PLUT-KUMKM sebagai penyedia layanan.