Abstrak


Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Festival Mbok Sri Mulih (Studi Kasus Kelompok Tani Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten)


Oleh :
Tabita Galuh Nugrahani - H0419093 - Fak. Pertanian

Kelembagaan pertanian merupakan kelembagaan guna memperjuangkan kepentingan petani sehingga petani dapat lebih berdaya. Realitas yang sering terjadi saat ini adalah kelembagaan petani khususnya kelompok tani lebih cenderung menjadi kelembagaan pasif, seperti yang terjadi pada salah satu kelompok tani di Desa Delanggu Kabupaten Klaten. Penguatan sebuah kelompok diperlukan guna perbaikan dalam proses mencapai tujuan diwujudkan dengan pembentukan Sanggar Rojolele melalui Festival Mbok Sri Mulih. Artikel ini mengkaji mengenai filosofi dan dampak yang terjadi pada kelompok tani serta upaya kelompok tani dalam mempertahankan keberlangsungan kegiatan ini. Metode kajian menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menujukan bahwa Festival Mbok Sri Mulih memiliki makna filosofis mengembalikan kejayaan pertanian dan identitas sosial petani lokal Delanggu melalui simbol Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan. Konsep yang diusung dalam festival menggunakan konsep sifat komunikasi unsur persuasif yang dikemas dengan unsur entertainment. Pelaksanaan Festival Mbok Sri Mulih telah memberikan dampak pada kelembagaan yang dilihat dari 3 aspek seperti: dampak aspek regulatif, dampak aspek normatif, dan dampak aspek kultural kognitif. Upaya yang dilakukan masyarakat Desa Delanggu dalam menjaga keberlanjutan tradisi festival untuk menguatkan kelembagaan kelompok tani terbagi menjadi dua upaya yakni culture experience dan culture knowledge. Hasil temuan pada penelitian ini yakni Festival Mbok Sri Mulih memberikan kesadaran bahwa Rojolele menjadi bagian penting dalam identitas kelompok dan kesejahteraan masyarakat Delanggu. Festival ini juga dapat memberikan dampak internal dan dampak eksternal apabila diterapkan di daerah lain.