Abstrak
Apresiasi karya cipta film indie (studi deskripsi tentang apresiasi film indie di kalangan komunitas mata kaca pada tahun 2008).
Oleh :
Muhammad Fatkur Razak - D1205555 - Fak. ISIP
Apresiasi akan membuat seseorang mahir dalam melakukan pilihan-pilihan dari tontonan film yang telah jadi bagian dari lingkungan hidup kita. Ditengah dinamika pertumbuhan film di Indonesia, munculah para pekerja video yang mengekspresikan ide mereka melalui film. Budaya populer pembuatan film telah menjadi hobi bagi masyarakat. Sebagian dari mereka tidak hanya lagi sebagai penonton ( audience ). Namun pada saat ini banyak sekali individu yang menjadi pembuat ( creator ) film. Hal inilah yang memunculkan fenomena indie ditengah masyarakat. Film-film mereka pun sering disebut dengan film indie.
Film independent adalah salah satu hasil kreasi insan perfilman (sineas), dengan menjunjung tinggi nilai apresiasi seni tanpa harus terjebak ke dalam suatu paradigma sinema formal. Banyak dari para pembuat film indie yang mengelompokkan diri dan membuat suatu komunitas pecinta film. Kegiatan mereka tak lain adalah untuk memberikan suatu apresiasi terhadap film yang telah diproduksi.
Tujuan dari penulisan skripsi berikut adalah meneliti bagaimana komunitas pecinta film indie berapresiasi dan hambatan-hamabatan yang terjadi saat berapresiasi. Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan komunitas Mata Kaca. Komunitas ini sering mengadakan kegiatan pemutaran film yang dimaksudkan untuk mengapresiasi film-film produksi anggota mereka maupun film dari luar (komunitas lain).
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa apresiasi yang dilaksanakan secara bersama dapat mempengaruhi daya apresiasi individu. Hal ini dikarenakan jika salah satu anggota kelompok mempunyai argumentasi yang kuat dan dapat mengalahkan pendapat yang lain. Dan pada akhirnya pendapat tersebut dijadikan suatu pemahaman atas suatu film yang sedang diapresiasi. Hal inilah yang kerap terjadi pada saat komunitas Mata Kaca melakukan kegiatan apresiasi secara bersama-sama. Situasi kebersamaan dalam berapresiasi secara kelompok juga dapat menumbuhkan rasa kekompakan. Hal ini mempengaruhi setiap individu dalam menikmati suatu film yang dipertontonkan. Kedua Hal tersebut menjadi kelebihan dan kelemahan yang terjadi pada kegiatan berapresiasi secara kelompok seperti yang dipraktekkan oleh komunitas Mata Kaca selama ini.