ABSTRAK
Konsep desa wisata menjadikan pembangunan pariwisata di pedesaan menjadi sektor yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat dapat memberikan dampak yang meluas pada ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Desa Wisata Sangiran, memetakan pelaku wisata, dan menganalisis peran stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Sangiran, Kabupaten Sragen. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, alat analisis Atlas.TI, dan analisis MACTOR (Matrix of Alliance, Tactics Objective and Recommendations). Hasil penelitian menunjukkan potensi Desa Wisata Sangiran merupakan perpaduan antara wisata heritage, dan ecology yang terdiri dari Museum Sangiran, Taman Punden Tingkir, Air Asin Pablengan, atraksi budaya, workshop produk lokal, dan event-event tahunan. Pelaku wisata Desa Wisata Sangiran terpetakan menjadi empat bagian yaitu kelembagaan, kelompok UMKM Desa Krikilan, pelaku wisata lainnya, dan pengunjung. Masing-masing bagian tersebut memiliki peran dan permasalahan masing-masing dalam kontribusinya mengembangkan Desa Wisata Sangiran. Hasil konvergensi order tiga dengan analisis MACTOR menunjukkan terdapat tiga aktor kunci dalam Pengembangan Desa Wisata Sangiran yaitu Pemerintah Desa Krikilan, Pokdarwis Purba Budaya Sangir, dan Pengelola Desa Wisata Sangiran yang memiliki aliansi kuat. Hasil divergensi aktor menunjukkan ketidaksesuaian tujuan antara aktor Pokdarwis dengan Pelaku UMKM Seni dan budaya. Kemudian dirumuskan pengkategorian aktor yang dibagi menjadi regulator, eksekutor, supporting institution, dan end user. Triangulasi hasil penelitian menggabungkan hasil analisis MACTOR dan Atlas.Ti yang menunjukkan ketiga aktor kunci memiliki peran dan permasalahan yang dialami dalam mengembangkan Desa Wisata Sangiran.
