Abstrak


HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MPASI DENGAN RIWAYAT STATUS GIZI BAYI USIA 9-12 BULAN DI SURAKARTA


Oleh :
Difah Putri Salsabila - G0020074 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Difah Putri Salsabila, G0020074, 2023. Hubungan Ketepatan Waktu Pemberian MPASI dengan Riwayat Status Gizi Bayi Usia 9-12 Bulan di Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 
Latar Belakang: Status gizi anak merupakan keadaan yang menggambarkan kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Interaksi antara konsumsi makanan anak dengan bagaimana tubuh mengolahnya menentukan status gizi seimbang. Indonesia saat ini mengalami masalah gizi pada anak seperti penurunan berat badan, underweight dan wastage. Penyediaan nutrisi dalam jumlah dan jenis yang tepat sangatlah penting. MPASI lebih awal dikaitkan dengan status gizi buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan ketepatan waktu pemberian MPASI dengan riwayat status gizi pada bayi usia 9-12 Bulan di Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan jenis penelitian observasional analitik untuk meneliti hubungan antara ketepatan waktu pemberian MPASI dengan riwayat status gizi bayi usia 9-12 bulan. Data penelitian diambil dari data primer berupa kuesioner dan data sekunder berupa rekam medis atau Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan menggunakan teknik total sampling.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan jumlah bayi laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Berdasarkan rentang usia bayi 9-12 bulan didapatkan usia terbanyak bayi  dengan usia 12 bulan kemudian diikuti dengan usia 9 bulan lalu usia 10 bulan dan usia 11 bulan. Pada pemberian MPASI didapatkan lebih banyak pemberian MPASI tepat waktu daripada pemberian MPASI tidak tepat waktu. Pada status gizi bayi saat usia 6 bulan, 7 bulan, dan 8 bulan didapatkan lebih banyak bayi dengan status gizi baik tetapi masih didapatkan beberapa bayi dengan status gizi kurang. Berdasarkan hasil uji chi square, didapatkan nilai signifikansi untuk hubungan ketepatan waktu pemberian MPASI dengan status gizi saat bayi usia 6, 7, dan 8 bulan diperoleh nilai 0,28 > 0,05 ; 0,75 > 0,05 ; 0,29 > 0,05 maka artinya H0 ditolak dan Ha diterima berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketepatan waktu pemberian MPASI dengan riwayat status gizi bayi (p > 0,05).
Simpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketepatan waktu pemberian MPASI dengan riwayat status gizi bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan Surakarta (p > 0,05).
Kata Kunci: MPASI, status gizi, bayi