Abstrak


Studi Perbandingan Biaya Dan Waktu Antara Metode Konvensional Dengan Metode Modular Menggunakan Software Microsoft Project (Studi Kasus : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo)


Oleh :
Nabila Yusriyya Huwaida - I0118108 - Fak. Teknik

Nabila Yusriyya Huwaida, 2024. Studi Perbandingan Biaya Dan Waktu 
Antara Metode Konvensional Dengan Metode Modular Menggunakan 
Software Microsoft Project (Studi Kasus : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan 
Gedung Kantor Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo). Skripsi Program 
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sektor konstruksi dan bangunan di Indonesia mengalami perkembangan yang 
cukup pesat. Perkembangan tersebut dibuktikan dengan banyaknya proyek 
pembangunan yang dilakukan, salah satunya proyek pembangunan gedung 
kecamatan. Proyek pembangunan gedung kecamatan ini dilakukan agar operasional 
pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan optimal. Dalam suatu proyek pasti 
memiliki tujuan pada tiga aspek yakni biaya, mutu, dan waktu. Pemilihan metode 
pelaksanaan sangat diperlukan agar suatu proyek dapat mencapai ketiga tujuan 
tersebut.

Metode penelitian yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan
tujuan untuk membandingkan aspek biaya dan waktu antara metode konvensional 
dan metode modular. Pendekatan konvensional melibatkan pengerjaan di lokasi 
dengan menggunakan bahan bangunan konvensional, sedangkan pendekatan 
modular melibatkan penggunaan modul pra-fabrikasi. Dalam analisis biaya dan 
waktu pembangunan gedung kantor Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, 
dibantu dengan aplikasi Microsoft project untuk menghitung durasi pekerjaan.

Hasil analisis biaya diperoleh pekerjaan struktur bangunan menggunakan metode 
konvensional memerlukan biaya sebesar Rp.3.086.929.413,11 sedangkan metode 
modular sebesar Rp.3.646.018.620,52. Sehingga didapatkan selisih kebutuhan 
biaya pekerjaan pembangunan sebesar Rp.559.089.207,42 atau 18,11% lebih tinggi 
untuk pekerjaan dengan metode modular. Hasil analisis waktu diperoleh pekerjaan 
struktur bangunan menggunakan metode konvensional memerlukan 150 hari 
sedangkan metode modular 87 hari atau mengefisiensi waktu sebesar 63 hari atau 
42% lebih rendah untuk pekerjaan dengan metode modular. Hasil perhitungan Time 
Cost Trade Off (TCTO), diperoleh bahwa biaya total proyek pada konstruksi 
konvensional sebesar Rp.2.781.017.489 sedangkan biaya konstruksi modular 
sebesar Rp.3.117.530.328 dan diperoleh selisih sebesar Rp.336.512.839 lebih besar 
untuk konstruksi modular. Sehingga, metode konstruksi yang paling ekonomis pada 
pembangunan gedung kecamatan ini adalah metode konstruksi konvensional.