;

Abstrak


Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berwawasan Budaya Lokal Keislaman Bagi Penutur Asing di UIN Raden Mas Said Surakarta


Oleh :
Afrizal Mufti - S842202001 - Fak. KIP

Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pelaksanaan
pembelajaran BIPA. Pembelajaran di BIPA UIN RM Said Surakarta memiliki
kekhasan yaitu pembelajaran yang bermuatan pengenalan kebudayaan
berwawasan keislaman. Jika lembaga BIPA biasanya mengenalkan kebudayaan
bersifat umum, maka BIPA di tingkat PTKI memiliki kurikulum dalam
mengenalkan materi budaya lokal berwawasan keislaman.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan
kondisi bahan ajar BIPA di UIN RM Said Surakarta; 2) mendeskripsikan
karakteristik buku ajar BIPA bermuatan budaya lokal keislaman yang dibutuhkan
oleh pengajar dan pemelajar BIPA di UIN RM Said Surakarta; 3)
mendeskripsikan dan menjelaskan prototipe buku ajar BIPA bermuatan budaya
lokal keislaman yang dapat dikembangkan untuk pemelajar asing di UIN RM Said
Surakarta.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang dipopulerkan
oleh Borg and Gall yang kemudian disederhanakan menjadi 3 tahapan yaitu tahap
pendahuluan atau eksplorasi dan pengumpulan data, penyusunan rencana dan
pengembangan prototipe produk awal, dan tahap pengujian oleh pakar di bidang
pengembangan bahan ajar BIPA. Hasil penelitian ini mencakup dua tahap utama.
Pertama, pada tahap eksplorasi, ditemukan bahwa lembaga BIPA UIN RM Said
Surakarta menggunakan tiga bahan ajar, satu bahan ajar hibah kementerian dan
dua buku karya pengajar. Analisis bahan ajar menunjukkan bahwa ketiganya
belum spesifik menghadirkan materi wawasan kebudayaan lokal keislaman.
Keterbatasan bahan ajar berwawasan budaya lokal keislaman menimbulkan
kebutuhan mendesak akan pengembangan buku ajar yang sesuai dengan pedoman
yang ada. Kedua, tahap pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia untuk penutur
asing menyoroti pentingnya merancang buku ajar yang relevan, interaktif, dan
berpusat pada kebutuhan pemelajar asing serta konteks budaya lokal keislaman di
Surakarta. Karakteristik buku ajar yang diinginkan mencakup integrasi nilai-nilai
keislaman dengan budaya lokal, konten yang variatif dan relevan, serta
pendekatan pembelajaran interaktif. Pengembangan prototipe buku ajar BIPA
dengan muatan budaya lokal keislaman diharapkan dapat mengatasi kebutuhan
mendesak ini dan memberikan panduan bagi pengajar untuk merancang bahan
ajar yang lebih baik