;

Abstrak


META-ANALISIS: PENGARUH TERAPI AKUPUNKTUR TERHADAP PERUBAHAN HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II


Oleh :
Fatimah Wahyu - S022202031 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Latar belakang: Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa dalam darah seseorang karena tubuhnya tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau tidak cukup, atau tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkannya secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh terapi akupunktur terhadap perubahan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe II.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan systematic review dan meta-analisis yang dilakukan dengan PRISMA diagram flow dan model PICO meliputi Population= Pasien diabetes type II; Intervention= Terapi Akupunktur; Comparison= Tidak terapi akupunktur atau akupunktur palsu; Outcome= Perubahan HbA1c dan kualitas hidup. Pencarian artikel melalui database jurnal meliputi: PubMed, Science Direct, Google Scholar, Springer Link, BMC dan Hindawi. Kata kunci pencarian : acupuncture, AND “type 2 diabetes mellitus”, “acupuncture for diabetes mellitus type 2” AND HbA1c OR “quality of life” AND “randomized controlled trial”. Kriteria inklusi adalah artikel full paper, penelitian Randomized Controlled Trial (RCT), ukuran hubungan yang digunakan dengan Mean SD. Artikel yang memenuhi syarat dianalisis menggunakan aplikasi Revman 5.3.
Hasil: Sebanyak 13 Randomized Controlled Trial (RCT) dari negara China, Inggris, Iran, Mesir, dan Taiwan. Terapi akupunktur dapat menurunkan HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe II sebanyak 0.57 unit lebih tinggi dari pada kontrol, akan tetapi secara statistik tidak signifikan (SMD -0.57; 95% CI= -1.15 hingga 0.02; p=0.060). Terapi akupunktur meningkatkan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe II sebanyak 0.87 unit dari kontrol, akan tetapi secara statistik tidak signifikan (SMD 0.87; 95% CI= 0.00 hingga 1.74; p=0.050).
Kesimpulan: Terapi akupunktur  dapat menurunkan kadar HbA1c dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien penderita diabetes melitus tipe II tetapi secara statistik tidak signifikan.