Sebagai respon terhadap meningkatnya aktivitas militer Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik, Australia memutuskan untuk bergabung dalam kerjasama keamanan AUKUS bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris. Keputusan tersebut datang bersamaan dengan dibatalkannya proyek pembangunan 12 kapal selam dengan perusahaan milik pemerintah Perancis, Naval Group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pengambilan keputusan Australia dalam bergabung dengan AUKUS. Dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat menambah pemahaman yang lebih baik tentang teori dalam studi hubungan internasional mengenai pengambilan keputusan sebuah kelompok terhadap kebijakan luar negeri. Sumber data berupa data primer serta sekunder yang didapatkan melalui kajian media dan pencarian dalam situs kenegaraan resmi pemerintah. Penelitian ini menggunakan konsep small group dynamics untuk dapat memahami proses pengambilan keputusan dalam kelompok kecil. Hasil analisis menunjukkan bahwa keputusan Australia untuk bergabung dengan AUKUS sesuai dengan pernyataan dan pendapat para pengambil keputusan, karena memberikan Australia lebih banyak manfaat dari segi teknologi, diplomasi, dan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan nasionalnya.
