Abstrak


Analisis Dampak Penggunaan Mesin Panen Padi (combine harvester) Terhadap Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Hilma Tannisa Akhyasunnas - H0819063 - Fak. Pertanian

​Mesin panen padi (combine harvester) adalah mesin yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan, dan membersihkan gabah sambil berjalan di lapangan. Penggunaan mesin panen padi (combine harvester) dapat meningkatkan pendapatan petani, menghemat jumlah dan waktu tenaga kerja. Mesin panen padi (combine harvester) membutuhkan waktu 3 jam untuk luas lahan 1 ha sedangkan petani tradisional membutuhkan 15 orang tenaga kerja untuk luas lahan 1 ha dengan waktu 3 hari. Lahan setelah pemanenan menggunakan mesin panen padi (combine harvester) akan diberikan jeda waktu terlebih dahulu sebelum memasuki masa tanam kedua di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan penyerapan tenaga kerja antara petani pengguna mesin panen padi (combine harvester) dan petani tradisional. Selain itu, mengidentifikasi pengaruh benih, pupuk, obat-obatan, pendapatan, jumlah produksi, luas lahan, dan status sewa lahan terhadap pendapatan usahatani padi sawah serta pengaruh benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, jumlah produksi, luas lahan, dan status sewa lahan terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar penelitian ini adalah analisis deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Dalangan dan Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data secara wawancara dan kuisioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani padi sawah yang menggunakan mesin panen  padi (combine harvester) sebesar Rp27.074.339/ha/MT lebih besar daripada petani tradisional sebesar Rp18.085.915/ha/MT. Adanya tenaga kerja mesin panen padi (combine harvester) dapat menghemat penggunaan tenaga kerja manusia menjadi 2,25 HOK per 1 hektar lahan dalam satu kali musim tanam. Selain menghemat tenaga kerja, mesin panen padi (combine harvester) juga menghemat biaya ketika panen. Biaya panen tradisional diperoleh sebesar Rp 4.817.000 lebih besar dibandingkan biaya panen combine harvester yaitu Rp 1.229.064,94. Faktor-faktor yang memengaruhi penyerapan tenaga kerja usahatani adalah pendapatan, jumlah produksi, luas lahan, dan pengguna combine harvester. Pendapatan usahatani dipengaruhi oleh tenaga kerja, jumlah produksi, luas lahan, petani sewa lahan, dan pengguna combine harvester.