ABSTRAK
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi negara Indonesia, mereka berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,97%. Memiliki peranan yang cukup besar bukan berarti UMKM tidak mengalami kendala untuk memajukan serta mengembangkan usahanya khususnya di sektor informal yaitu Pedagang Kaki Lima (PKL). Kendala utama bagi pelaku usaha sektor informal yaitu terkait permasalahan permodalan. Program pembiayaan menjadi solusi bagi PKL sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik. Melihat permasalahan tersebut, penelitian ini membahas terkait permodalan PKL dilihat dari sumber permodalan, motivasi mendapatkan program pembiayaan, serta pemanfaatan program pembiayaan yang dilakukan oleh PKL. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan berupa data primer yang dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dengan PKL Shelter Kuliner Kota Barat dan pemerintah terkait. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai literatur yang digunakan sebagai data pendukung penelitian. Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa PKL mengawali usahanya menggunakan modal pribadi dan pemanfaatan program pembiayaan oleh PKL tidak sepenuhnya dipergunakan untuk usahanya melainkan untuk kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan tambahan lainnya. Ditemukan juga proses penyaluran program pembiayaan yang kurang efektif oleh pihak terkait dan terdapat peristiwa moral hazard dalam penyaluran program pembiayaan.
Kata kunci : PKL, Permordalan, Motivasi, Pemanfaatan Program Pembiayaan
