Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit ginjal diabetik (PGD). Pasien dengan PGD sering menjalani hemodialisis (HD). Pasien yang menjalani HD sering mengalami komplikasi berupa penyakit kardiovaskular karena keberadaan PGK dan DM bersamaan dapat menyebabkan peningkatan sistem renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan bermanifestasi sebagai hipertensi. Lini pertama terapi antihipertensi pasien PGD HD adalah golongan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE-I) dan penghambat reseptor angiotensin (ARB). Secara teoritis, pasien yang menerima terapi ACE-I dan ARB akan mengalami perbedaan dalam kejadian komplikasi kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan dalam kejadian komplikasi kardiovaskular pada pasien PGD HD yang menerima terapi ACE-I dan ARB.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan di Bagian Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi dengan populasi penelitian adalah pasien yang terdiagnosis PGD yang menjalani hemodialisis dalam kurun waktu Januari 2021 sampai Desember 2022 di RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data lalu diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 26 dengan teknik analisis univariat dan bivariat (Chi-Square Test).
Hasil: Berdasarkan hasil uji Chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,042 (p<0>Simpulan: Terdapat perbedaan kejadian, jumlah pasien, dan proporsi komplikasi kardiovaskular pada pasien penyakit ginjal diabetik hemodialisis yang menerima terapi ACE-I dan ARB.