Tata letak fasilitas memiliki dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan termasuk biaya, persediaan barang dalam proses, produktivitas, dan kinerja pengiriman. Perancangan tata letak fasilitas yang baik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan mengurangi jarak perpindahan material. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan ulang tata letak fasilitas pada perusahaan garment yang menghasilkan berbagai macam produk pakaian. Jarak perpindahan yang jauh menyebabkan aktivitas dan produktivitas menurun dan mempengaruhi ongkos material handling. Untuk mengatasi masalah tersebut, perancangan tata letak fasilitas menggunakan metode BLOCPLAN dengan tujuannya yaitu meminimalkan jarak antar departemen atau memaksimumkan hubungan antar departemen. Metode ini dapat menggunakan peta hubungan kerja atau activity relationship chart (ARC) sebagai input data, dengan output berupa tiga usulan layout yang dapat dipilih berdasarkan tiga jenis kriteria yang ada, yaitu adjacency score, R-score, dan product movement. Selain itu, jarak perpindahan material dan ongkos material handling dihitung dengan menggunakan jarak rectilinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata letak usulan lebih baik daripada tata letak awal. Tata letak usulan memiliki jarak perpindahan yang lebih kecil dibandingkan dengan tata letak awal. Terdapat penurunan sebesar 1.565 meter atau 31% dibandingkan dengan tata letak awal, serta penurunan ongkos material handling sebesar Rp 3.371.967,00 atau penurunan sebesar 32%.
