Senyawa α-mangostin merupakan senyawa xanton yang memiliki kelarutan rendah dan kandungannya melimpah pada kulit buah manggis. Senyawa ini memiliki tantangan dalam efek terapetik karena bioavailibitas rendah dan tidak ditargetkan secara spesifik. Nanopartikel mampu memberikan penargetan spesifik sehingga meningkatkan penyerapan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula optimum nanopartikel α-mangostin kulit manggis dan kitosan terhadap karakteristik nanopartikel serta penentuan formula optimum dengan metode factorial design.
Isolasi α-mangostin menggunakan metode maserasi dengan bantuan ultrasonic-assisted extraction dan dilanjutkan kristalisasi. Identifikasi kualitatif dilakukan dengan kromatografi lapis tipis dan spektroskopi fourier-transform infrared, serta kuantifikasi menggunakan high performance liquid chromatography. Nanopartikel dikembangkan berdasarkan perangkat lunak 22 factorial design. Kinerja karakterisasi nanopartikel dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti ukuran partikel (UP), polydispersity index (PDI), muatan obat (DL), dan efisiensi enkapsulasi obat (EE). Data dianalisis menggunakan analisa regresi linier berganda.
Isolat yang diperoleh mengandung α-mangostin sebesar 69,48?n γ-mangostin sebesar 11,55%. Hasil karakterisasi dari variasi ekstrak terpurifikasi α-mangostin kulit manggis berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan DL dan EE. Variasi konsentrasi kitosan berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan UP dan interaksi kedua faktor tersebut berkontribusi terhadap nilai PDI. Komposisi formula optimum nanopartikel dengan komposisi konsentrasi ekstrak terpurifikasi α-mangostin kulit manggis sebesar 1,94 mg/mL dan konsentrasi kitosan sebesar 0,5 mg/mL menghasilkan UP 295,3 nm; PDI 0,402; DL 154,2 mg/g, dan EE 96,3%
