Abstrak


Pengaruh Suhu Pelindian Air Dan Rasio Asam Terhadap Residu Pada Fusi Kaustik Pasir Zirkon Untuk Menghasilkan Zirkonia


Oleh :
Zahrah Mardhiyah - M0317081 - Fak. MIPA

Baterai ion lithium (LIB) yang menggunakan elektrolit cair mengalami masalah keamanan akibat sifat elektrolit cair yang mudah terbakar. Oleh karena itu, elektrolit padat dapat menjadi alternatif yang baik karena lebih aman. Lithium Lantanum Zirkonat terdoping Tantalum (LLZTO) merupakan elektrolit padat yang banyak digunakan pada baterai total padat Li-ion karena konduktivitas tinggi yang mencapai 10⁻⊃3; hingga 10⁻⁴ Scm⁻⊃1;. Zirkonia merupakan prekursor utama untuk menghasilkan LLZTO, yang mana zirkonia dihasilkan dari pasir zirkon. Pada penelitian ini, zirkonia dihasilkan melalui fusi kaustik pasir zirkon pada suhu pelindian air 50 °C dan 70 °C dan berbagai rasio HCl terhadap residu, yakni 10:1; 30:1; dan 50:1. Zirkonia yang diperoleh kemudian dikarakterisasi densitas ketuknya (tap density), XRD, FTIR, dan SEM-EDX. Persentase kemurnian zirkonium tertinggi diperoleh pada variasi suhu pelindian air 50 °C dan rasio HCl:residu 10:1 yaitu sebesar 83,92%. Struktur kristal zirkonia yang dilindi pada suhu 50 °C menunjukkan fasa tetragonal. Peningkatan suhu pelindian air menghasilkan zirkonia dengan lebih sedikit kandungan pengotor berupa natrium. Peningkatan rasio HCl:residu pada pelindian asam menunjukkan penurunan kadar zirkonium yang diperoleh yang dipengaruhi oleh adanya kandungan pengotor lain.