Abstrak


Keterkaitan antara tekanan ditempat kerja dengan perilaku cyberloafing : Study pada pegawai pengelola data elektronik Pemerintah kabupaten Sragen


Oleh :
Aji Pramudo Nugroho - F1207532 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan dari variabel tekanan ditempat kerja pada perilaku cyberloafing, variabel dari tekanan ditempat kerja yaitu kerancuan peran (role ambiguity), konflik peran (role conflict), beban peran yang terlalu berat (role overload). Sehubungan dengan tujuan penelitian ini diajukan hipotesis H : role ambiguity keterkaitannya positif terhadap cyberloafing, H : role conflict keterkaitannya positif terhadap cyberloafing, H : role overload keterkaitannya negatif terhadap cyberloafing Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pemda Sragen pada bagian pengelola data elektronik (PDE) yang menggunakan komputer dan tersambung koneksi internet dalam pekerjaan Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis dengan uji confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for windows ditemukan bahwa item pertanyaan kuisioner dari kerancuan peran (role ambiguity) yang berjumlah 17 hanya 11 item pertanyaan yang valid, item pertanyaan kuisioner dari konflik peran (role conflict) yang berjumlah 9 semuanya pertanyaan tersebut valid, item pertanyaan kuisioner dari beban peran yang terlalu berat (role overload) yang berjumlah 5 semuanya pertanyaan tersebut valid. Dari hasil regresi dengan bantuan program SPSS 12.0 for windows, terbukti bahwa dari hipotesis 1, hipotesis 2, hipotesis 3, hanya hipotesis 2 yang terkait positif terhadap perilaku cyberloafing. dari ketiga variabel tekanan ditempat kerja yang memiliki pengaruh terbesar pada konflik peran (role conflict) dengan Standardized Coefficients Beta sebesar 0.569 dan kerancuan peran (role ambiguity) memiliki pengaruh terkecil -0.078 sedangkan kemampuan dalam menjelaskan prilaku cyberloafing dengan nilai R square sebesar 0.393 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, konflik peran (role conflict) terbukti keterkaitannya positif terhadap cyberloafing Ketidakjelasan peran secara nyata berkaitan dengan rendahnya konsentrasi kerja yang berakibat perasan ancaman dari pekerjaan terhadap mental dan fisik perlu peran dari pemimpin untuk melihat langsung kondisi kerja para karyawan sangat diperlukan sehingga dapat memperkecil ketidakkonsentrasian karyawan dalam bekerja yang banyak disebabkan oleh masalah di lingkungan kerja yang kurang nyaman juga masalah pribadi dalam rumah tangga ataupun masalah lain. untuk Peneliti yang akan datang harus lebih dispesifikasikan variabel yang menyebabkan mengapa prilaku cyberloafing sangat disukai, diharapkan menentukan peran co-worker dalam mengngontrol perilaku cyberloafing penelitian ini masih dilakukan pada satu tempat saja alangkah baiknya penelitian dilakukan dibanyak tempat untuk mengetahui tempat mana yang paling sering melakukan prilaku cyberloafing ini, ada variabel kontrol lain yang mempengaruhi dalam prilaku cyberloafing faktor sosial, kondisi kerja adanya pengawasan atau tidak, dukungan dari kelompok kerja ataupun temen kerja juga pengaruh dari kepeimpinan dari kepala departemen terkait, watak dan kepribadian dari karyawan, lingkungan kerja hal ini diharapkan dimasukkan ke dalam penelitian mendatang.