;

Abstrak


PENGEMBANGAN APLIKASI DIGITALBERMUATAN BUDAYA LOKAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PEMELAJAR BIPA DI PERGURUAN TINGGIJAWA TENGAH


Oleh :
Dhelinta Fitri Pramadhanti - S842202004 - Fak. KIP

Program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) mempunyai peranan penting untuk memperkenalkan bahasa Indonesia tetapi juga adat istiadat dan budaya Indonesia kepada dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media aplikasi digital berbasis budaya lokal dengan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran BIPA di perguruan tinggi di Jawa Tengah. Metode penelitian ini dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang memiliki lima tahap utama, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.

Hasil penelitian ini yaitu pertama, media pembelajaran yang digunakan oleh para pengajar BIPA di ketiga universitas yang peneliti observasi yaitu menggunakan powerpoint dan audio. Selain itu, dengan alat bantu konvensional seperti bumbu dan alat dapur, memasak makanan tradisional, dan juga makanan khas daerah yang ditunjukkan secara langsung kepada pemelajar BIPA. Kedua, pemelajar BIPA di ketiga Universitas mempunyai permasalahan yang sama yaitu kemampuan berbicara yang masih rendah, sehingga ketika pembelajaran atau berinteraksi dengan orang Indonesia masih ada yang menggunakan alat bantu google translate. Selain itu, perlu adanya media yang dapat digunakan secara mandiri oleh pemelajar BIPA untuk meningkatkan kosa kata dan menambah wawasan terutama kebudayaan Jawa Tengah. Kebutuhan dosen dalam pembelajaran BIPA di tiga universitas tersebut ialah dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa BIPA yang sangat beragam budaya dan juga latar belakang negaranya. Dosen BIPA membutuhkan sebuah media yang dapat digunakan secara mandiri oleh mahasiswa asing untuk memperluas wawasan tentang Indonesia terutama budaya. Tujuannya agar mahasiswa asing lebih mudah beradaptasi di lingkungan masyarakat. Ketiga, tahap pengembangan terdiri dari desain awal dan proses pengembangan. Kemudian, penyusunan story board yang terdiri dari rencana tampilan awal dan rencana tampilan konten. Pada proses pengembangan, susunan aplikasi terdiri dari halaman awal, pengenalan maskot, cara penggunaan, beranda, materi serta evaluasi, dan penutup. Keempat,  berdasarkan hasil perhitungan uji kelayakan, diketahui bahwa validasi terhadap media aplikasi JayaBasa dikategorikan ‘Sangat Valid’ sehingga media aplikasi JayaBasa siap untuk diterapkan atau digunakan.

Saran dari penelitian ini yaitu dapat dikembangkan lebih lanjut untuk uji skala kecil dan skala besar agar aplikasi ini dapat digunakan secara luas dan materi yang dikembangkan dapat mencakup lebih luas lagi.