Sifat fisika tanah sangat penting dikaji karena dapat berpengaruh terhadap kesuburan tanah, kesehatan tanah, dan kegiatan konservasi tanah. Perbedaan vegetasi dapat mempengaruhi sifat fisik tanah. Taman Nasional Gunung Merbabu (TNG-Merbabu) memiliki berbagai jenis tegakan hutan, perbedaan jenis tegakan dapat mengakibatkan perbedaan terhadap sifat fisika tanah seperti permeabilitas dan porositas tanah. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNG-Merbabu) yang berada di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara statified Purpose Sampling berdasarkan jenis tanah dan jenis tegakan (pinus, akasia, puspa, bintamin, campuran) dan tegalan yang dilakukan dengan membuat pedon. Pengambilan sampel dilakukan pada kedalaman 0-100 cm (0-10cm, 10-20cm, 20-30cm, 30-50cm, 50-70cm, dan 70-100cm) serta dilakukan 3 kali ulangan. Parameter pengamatan meliputi sifat fisika tanah yaitu tekstur tanah, permeabilitas tanah dan porositas tanah. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam, DMRT (Duncan’s Multiple Range Test), uji regresi, dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan fraksi pasir dan debu memiliki nilai yang cenderung berbanding terbalik yaitu semakin tinggi fraksi pasir maka fraksi debu akan semakin kecil, sementara fraksi klei memiliki nilai yang relatif merata pada setiap tegakan. Fraksi pasir terbesar terdapat pada tegakan bintamin kedalaman 50-70 cm (73,81%) sementara terendah pada tegakan pinus kedalaman 50-70 cm (48,73%). Fraksi debu terbesar terdapat pada tegakan pinus kedalaman 50-70 cm (42,63%) sementara terendah pada tegalan kedalaman 30-50 cm cm (21,25%). Fraksi klei terbesar terdapat pada tegakan pinus kedalaman 30-50 cm (9,94%) sementara terendah pada tegakan campuran kedalaman 10-20 cm (3,18%). Permeabilitas tanah menunjukan nilai yang relatif semakin menurun seiring kedalaman tanah dan menunjukan laju yang berbeda atara tegakan hutan dan tegalan. Permeabilitas tertinggi pada tegakan hutan terdapat pada tegakan puspa kedalaman 0-10 cm (7,50 cm/jam) dan kedalaman 20-30 cm (14,36cm/jam) pada tegalan, laju terendah terdapat pada tegakan pinus kedalaman 70-100 cm (3,07cm/jam) dan 70-100 cm (1,23 cm/jam) pada tegalan. Porositas menunjukan nilai yang menurun seiring kedalaman tanah dimana porositas terbesar terdapat pada tegakan campuran kedalaman 10-20 cm (66,17%) dan porositas terkecil terdapat pada tegakan puspa kedalaman 70-100 cm (44,41%). Fraksi pasir berkorelasi positif dengan permeabilitas tanah di tegakan pinus dan campuran. Debu berkorelasi negatif dengan permeabilitas di tegakan pinus dan campuran. Porositas tanah berkorelasi dengan permeabilitas di tegakan pinus dan tegalan. Porositas tanah tidak berkorelasi dengan tekstur tanah pada semua tegakan hutan dan tegalan.