Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui persebaran dan pola persebaran peternak sapi perah usaha kecil di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun 2008. (2) Mengetahui karakteristik demografi sosial ekonomi peternak sapi perah usaha kecil di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun 2008. (3) Mengetahui hubungan antara karakteristik demografi sosial ekonomi peternak dengan jumlah rata-rata sapi perah peternak sapi perah usaha kecil di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Populasi (peternak sapi perah usaha kecil) berjumlah 52 peternak, tersebar di Desa Gedangan, Desa Sumbung, Desa Mliwis, Desa Sukabumi, Desa Genting, Desa Cepogo, Desa Jelok, Desa Bakulan, Desa Cabeankunti, Desa Candigatak, dan Desa Gubug. Sampel yang ditetapkan 30 peternak yang dipilih dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan teknik analisis tabel frekuensi, tabel silang dan teknik analisa parameter tetangga terdekat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Peternak sapi perah usaha kecil di Kecamatan Cepogo tersebar di Desa Gedangan sebanyak 9 peternak, Desa Sumbung sebanyak 6 peternak, Desa Mliwis sebanyak 6 peternak, Desa Sukabumi sebanyak 3 peternak, Desa Genting terdapat 2 peternak, Desa Cepogo terdapat 5 peternak, Desa Jelok sebanyak 3 peternak, Desa Bakulan sebanyak 2 peternak, Desa Cabeankunti terdapat 3 peternak, Desa Candigatak sebanyak 8 peternak dan Desa Gubug sebanyak 5 peternak. Pola persebaran peternak pada tiap-tiap desa di 11 desa Kecamatan Cepogo adalah bergerombol (cluster pattern), karena dari hasil perhitungan analisis tetangga terdekat diperoleh nilai R < 0> Rp 1.001.000 – Rp 2.000.000 (56,67 %). Sebagian besar peternak memilih pekerjaan peternak sapi perah usaha kecil sebagai pekerjaan pokok/tetap (56,67 %), mayoritas peternak sapi perah usaha kecil tidak membutuhkan pekerja dari luar keluarga (36,67 %), lama usaha peternak sapi perah usaha kecil berkisar 1-9 tahun (50 %), luas lahan sebagian besar peternak sapi perah usaha kecil adalah 5.000 – 10.500 m?2; (50 %) dan mayoritas sapi perah peternak mencapai produktivitas > 6–8 liter/hari (36,67 %). (3) Hubungan karakteristik demografi peternak dengan jumlah sapi perah peternak sapi perah usaha kecil adalah sebagai berikut : vi peternak berjenis kelamin laki-laki mendominasi usaha ini (96,67 %) dengan jumlah rata-rata sapi perah sebanyak 14 ekor dan 50 % peternak berumur 35-49 tahun dengan jumlah rata-rata sapi perah 15 ekor. Hubungan karakteristik sosial ekonomi peternak dengan jumlah sapi perah peternak sapi perah usaha kecil adalah sebagai berikut: 43,33 % peternak tingkat pendidikannya tamat SMA dengan tingkat rata-rata kepemilikan sapi perah sebanyak 13 ekor, peternak dengan tingkat pendapatan > Rp 1.001.000 – Rp 2.000.000 (56,67 %) rata-rata memiliki sapi perah sebanyak 12 ekor. Sebagian besar peternak memilih pekerjaan peternak sapi perah usaha kecil sebagai pekerjaan pokok/tetap (56,67 %) dengan rata-rata jumlah sapi perahnya sebanyak 13 ekor, mayoritas peternak sapi perah usaha kecil tidak membutuhkan pekerja dari luar keluarga (36,67 %) pada jumlah rata-rata sapi perah 11 ekor, lama usaha peternak sapi perah usaha kecil berkisar 1-9 tahun (50 %) dengan rata-rata jumlah sapi perah 13 ekor, luas lahan sebagian besar peternak sapi perah usaha kecil adalah 5.000 – 10.500 m?2; (50 %) dengan jumlah rata-rata sapi perah 13 ekor dan 36,67 % sapi perah peternak mencapai produktivitas > 6–8 liter/hari pada tingkat kepemilikan rata-rata sapi perah 11 ekor.