Abstrak


Gambaran Regulasi Emosi pada Dewasa Awal dengan Gangguan Kepribadian Ambang


Oleh :
Angelia Kezia Pairi' - G0119013 - Fak. Psikologi

Kondisi emosi yang tidak stabil dan perilaku impulsif yang sulit dikontrol pada individu dewasa awal dengan gangguan kepribadian ambang menyebabkan penderitaan emosional dan berdampak pada kehidupan sosial. Untuk memodulasi pengalaman emosional negatif, penderita gangguan kepribadian ambang perlu mengembangkan regulasi emosi dalam mengatur emosinya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk menggali pengalaman hidup dewasa awal dengan gangguan kepribadian ambang terlibat dalam proses regulasi emosi. Penelitian ini mengambil 2 orang subjek dengan kriteria merupakan penderita gangguan kepribadian ambang usia dewasa awal. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan blangko riwayat hidup. Analisis data menggunakan teknik analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA).

Hasil dari penelitian menunjukkan kedua subjek melalui serangkaian proses regulasi emosi mulai dari pemilihan situasi, modifikasi situasi, penyebaran perhatian, perubahan kognitif, dan modulasi respon. Proses regulasi emosi dimulai ketika kedua subjek memutuskan untuk menghadapi situasi emosional. Dalam proses regulasi emosi, subjek LS berupaya mengubah situasi sedangkan subjek NA tidak berupaya mengubah situasi. Kedua subjek mampu mengarahkan perhatian dengan melakukan berbagai kegiatan yang memicu perasaan tenang. Selanjutnya, kedua subjek mampu merubah penilaian terhadap suatu situasi yang sebelumnya memicu emosi negatif. Kedua subjek menunjukkan upaya yang berbeda dalam mempengaruhi respon emosi yaitu melalui penekanan ekspresi emosi atau kegiatan fisik. Setelah proses perubahan kognitif, kedua subjek masih membutuhkan strategi regulasi emosi yang lebih efektif untuk membantu memunculkan respon emosi yang adaptif.