Floating offshore wind turbine tipe spar telah dikembangkan secara besar-besaran dengan mempertimbangkan kesederhanaan desain dan stabilitasnya untuk menahan gerakan yang diakibatkan oleh gelombang. Namun, variasi permukaan laut setempat dan kesiapan fasilitas produksi pendukung menuntut desain spar untuk beradaptasi dengan cara yang layak. Mempertimbangkan hal ini, penelitian ini bertujuan menyelidiki bagaimana slenderness (rasio panjang terhadap diameter) dan roundness (jumlah sisi penampang melintang) mempengaruhi karakteristik hidrodinamika yang merupakan parameter penting dari kinerja floater. Platform apung tipe spar OC3-Hywind diadaptasi sebagai model referensi. Panjang pelampung referensi kemudian divariasikan dengan rasio 1,5, 2, 2,5, dan 3 dan diameternya diskalakan secara proporsional untuk mendapatkan daya apung yang konstan. Jumlah sisi yang menunjukkan kebulatan penampang divariasikan menjadi 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan tak terhingga (bentuk silinder). Analisis dilakukan dengan menggunakan potential flow theory dalam Boundary Element Method (BEM) solver melalui kode open-source NEMOH. Pada awalnya, panel konvergen dilakukan dan dibandingkan dengan hasil eksperimen model referensi untuk mendapatkan pengaturan simulasi yang sesuai sebelum digunakan untuk analisis konfigurasi kasus. Hasilnya menyatakan bahwa efek roundness dengan sisi yang lebih besar dari 14 memiliki pengaruh yang kecil terhadap karakteristik dinamis. Sementara itu, spar dengan diameter terbesar lebih stabil terhadap gerakan translasi
