Abstrak


Analisis Perbedaan Pembusukan pada Tikus Wistar yang Diinduksi Organofosfat dan Mati Biasa (Deserebrasi)


Oleh :
Fakhrul Azhar - G0020088 - Fak. Kedokteran

Fakhrul Azhar, G0020088, 2023. Analisis Perbedaan Pembusukan pada Tikus Wistar yang Diinduksi Organofosfat dan Mati Biasa (Deserebrasi). Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Pembusukan merupakah salah satu tanda kematian sekunder yang dapat digunakan untuk memperkirakan waktu dan mempermudah dalam mengidentifikasi kematian. Pada pembusukan terjadi penguraian protein dari komplek menjadi sederhana dan diikuti munculnya gas-gas pembusukan serta timbulnya perubahan warna pada tubuh mayat. Organofosfat merupakan pestisida paling toksik dan sering mengakibatkan keracunan pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tanda pembusukan akibat keracunan organofosfat dengan mati biasa (deserebrasi) menggunakan tikus wistar.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan posttest only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hewan Uji Coba FK UNS pada bulan Maret-April 2023. Jumlah sampel yaitu tikus wistar jantan dengan berat 150-200 gram yang berjumlah 32 ekor dibagi menjadi 2 kelompok: kelompok kontrol dan uji. Kelompok uji akan dilakukan induksi organofosfat diazinon 1,16 ml dengan sonde lambung dalam satu kali pemberian. Data diolah dengan analisis univariat lalu diuji dengan Independet t-Test.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna (p<0>Simpulan: Terdapat perbedaan waktu yang signifikan pada munculnya perubahan warna dan tercabutnya rambut tikus yang keduanya sebagai indikator terjadinya pembusukan. Kedua variabel menyatakan bahwa tikus mati akibat induksi organofosfat memiliki tanda pembusukan yang muncul lebih lama dibandingkan tikus mati biasa.