Anak disabilitas agar memiliki perkembangan yang optimal membutuhkan perhatian khusus dari orang sekitar terutama keluarga, sehingga dalam memenuhi tantangan tersebut keluarga menghadapi risiko permasalahan fisik dan mental selama pengasuhan berlangsung yang dapat mempengaruhi resiliensi keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh support program terhadap resiliensi keluarga dengan anak disabilitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen-kuasi dengan subjek penelitian berjumlah 40 orang. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu 11 orang kelompok eksperimen dan 29 orang kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi skala FRS 16 (Family Resilience Scale 16). Hasil analisis data paired sample t-test menunjukkan pada kelompok eksperimen memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,008 (p < 0 xss=removed xss=removed>
