Abstrak


STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MELALUIKONSEP COMMUNITY BASED ECOTOURISM (CBE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Studi Kasus: Desa Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar)


Oleh :
Candrawati Purnomo Putri - K5419011 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat kesesuaian lahan objek Ekowisata di Desa Pendem. 
(2) Menganalisis potensi ekowisata berbasis masyarakat di Desa Pendem. (3) Menganalisis strategi pengembangan Ekowisata melalui konsep Community Based Ecotorism dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Pendem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Dusun Sumberbulu yang berjumlah 40 KK. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dan accidental sampling untuk wisatawan berjumlah 26 narasumber. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Presentase indeks kesesuaian wisata di  Desa Pendem yaitu, Sendang Bulu 75,60% masuk kedalam kategori kelas Sangat sesuai, sedangkan Toya Wening 72,56%, Edukasi Jamu 72,56%, Edukasi Biogas 72,56?n Bukit Pethuk 71,34% masuk kedalam kategori Cukup Sesuai. (2) Potensi Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Pendem diperoleh hasil terdapat dua kategori kelas klasifikasi, diantarannya sangat potensial yaitu, Sendang Bulu. Kelas potensi ekowisata potensial yaitu Toya Wening, Edukasi Biogas, Edukasi jamu dan Bukit Penthuk. (3) Strategi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dengan menggunakan analisis SWOT pada kriteria kesesuaian lahan terhadap 5 obyek ekowisata diperoleh, strategi S-T (Srengths-Threats) diterapkan pada Obyek Toya Wening dan Bukit Penthuk dan Sendang Bulu. Strategi W-O (Weaknesses-Opportunities) diterapkan pada obyek edukasi jamu, dan strategi W-T (Weaknesses-Threats) diterapkan pada obyek Edukasi Biogas, sedangkan analisis SWOT pada aspek Community Based Ecotourism, strategi S-T (Srengths-Threats) diterapkan pada Obyek Sendang Bulu dan Toya Wening, karena memerlukan upaya dengan diversifikasi strategi dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Strategi S-O (Strength-Opportunities) diterapkan pada obyek Edukasi Jamu dan Edukasi Biogas. Sedangkan obyek Bukit Penthuk menerapkan strategi W-O (Weaknesses-Opportunities).